Putraindonews.com, Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk Provinsi Riau akan diikuti tiga pasangan calon (paslon), yakni pasangan Syamsuar-Mawardi, Nasir-Wardan, dan Wahid-Hariyanto.
Pertarungan ketiga paslon diprediksi bakal berlangsung sengit lantaran masing-masing memiliki dukungan dan kekuatan tersendiri.
Kendati demikian, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Yakub F. Ismail memiliki pandangan berbeda dalam memetakan potensi kemenangan ketiga paslon.
Menurutnya, dari tiga paket kandidat itu, pasangan Nasir-Wardan alias ‘Nawaitu’ memiliki kans kemenangan lebih besar dibandingkan dua paslon lainnya.
“Pertama, yang harus dilihat adalah figurnya. Lalu, yang kedua adalah modalitas dan dukungan. Dan kalau itu yang jadi tolok ukur, maka sudah bisa ketebak siapa jawaranya nanti,” ungkap Yakub di Kebayoran, Jakarta, Sabtu (28/9).
Dengan berpijak pada kacamata pembacaan tersebut, kata Yakub, paket Nawaitu diprediksi akan menang telak di hari-H (hari pencoblosan).
Yakub berujar, dalam konteks kemenangan elektoral perilaku pemilih dan variabel modalitas merupakan dua hal yang tidak bisa dikesampingkan.
“Modalitas menyangkut segenap sumberdaya yang dimiliki kontestan dalam hal ini tiga paslon yang akan tampil nanti. Sumberdaya itu meliputi sumber daya finansial atau ekonomi, politik, sosial dan budaya. Sedangkan, perilaku pemilih dapat dilihat dalam tiga perspektif, pertama perspektif sosiologis, psikologis dan rasionalitas. Dan, semua itu bertumpuk atau terkonsentrasi pada pasanan Nawaitu,” terang Yakub.
Yakub melanjutkan bahwa secara perilaku memilih, masyarakat Indonesia, termasuk Riau masih terbawa dalam karakteristik sosiologis, psikologis dan rasional secara serempak.
Dalam lensa sosiologis, kecenderungan memilih seseorang ditandai dengan ikatan-ikatan sosial seperti ikatan kelompok, komunitas, keluarga, ikatan pertemanan, primordialitas dan berbagai hubungan sosial lainnya.
“Sementara, pada sisi psikologis, preferensi politik seseorang umumnya ditandai dengan tingkat kesukaaan (favoritisime) seseorang terhadap calon yang dipilih atau bersinggungan dengan aspek emosionalitas, empati dan afeksi atau altruistik. Dan itu semua mengarah pada sosok Nawaitu,” bebernya.
Lalu, aspek rasionalitas mengacu pada tawaran visi-misi, program, gagasan dan agenda-agenda strategis yang ditawarkan paslon.
“Dan kalau kita cermati, tawaran gagasan dan program pasangan Nawaitu ini cukup komprehensif dan holistik mengcover berbagai persoalan dan solusi untuk kemajuan Riau ke depan. Ini dikarenakan rumusan ide lahir dari 8 partai politik koalisi yang berada di belakang pasangan ini. Jadi, bisa dipastikan kans kemenangan Nawaitu sangat terbuka,” urainya. Red/HS