Jelang MoU, Wabub NTB Dukung Realisasi PLTB 115 MW Berbaterai Skala Besar

***

Putraindonews.com – Lombok | 14 Desember 2021, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. menggelar pertemuan audiensi dengan UPC Renewables, perusahaan multinasional di bidang Energi Terbarukan, untuk membahas perkembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Lombok Timur 115 MW yang dilengkapi dengan baterai berskala besar pertama di Indonesia.

Audiensi ini dilakukan di tengah upaya proses membangun nota kesepahaman alias MoU investasi hijau antara Pemda NTB bersama UPC Renewables.

Proyek PLTB Lombok Timur 115 MW yang diusulkan bakal berlokasi di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur ini berkaitan erat dengan Program NTB Hijau dari Pemda NTB serta sejalan dengan RPJMD NTB 2019-2023.

Salah satunya untuk mendorong terealisasinya pemenuhan infrastruktur energi terbarukan di NTB.

Lokasi PLTB yang berada di punggung tebing bergelombang lembut dan menghadap ke laut ini juga memberikan pemandangan ikonik masa depan berkelanjutan sebagai daya tarik wisata yang luar biasa di Kabupaten Lombok Timur.

Pemanfaatan proyek PLTB yang dioperasikan UPC Renewables menjadi lokasi wisata seperti ini juga sebelumnya telah diimplementasikan di PLTB Sidrap 75 MW, Sulawesi Selatan, yang kincir angin pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA :   Operasi TMC Sebagai Solusi Banjir Jabodetabek

Pembahasan proyek bersama Wakil Gubernur NTB dan persetujuan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur ini menegaskan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan yang saat ini menaruh harapan kepada PLN agar memanfaatkan peluang agar meningkatkan status proyek ke tahap berikutnya saat RUPTL sudah mulai ditinjau.“

Renewables Energi sangat baik untuk digunakan, kita pasti mengarah dan fokus kesana. Kita butuh energi listrik yang besar di masa yang akan datang, apalagi ada Mandalika sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas Nasional, ada MotoGP, WSBK dan event dunia lainnya,” kata Wakil Gubernur NTB yang kerap disapa Ummi Rohmi.

Dia juga menyarankan agar UPC Renewables terus berkoordinasi dan bersinergi dengan PLN. Duduk bersama untuk menindaklanjutinya juga dengan Bappeda NTB, Dinas ESDM NTB, Dinas LHK NTB dan Dinas DPMPTSP NTB, sehingga proyek dapat cepat terealisasi.

Sementara itu Head of Development UPC Indonesia, Niko Priyambada menyatakan siap melakukan MoU dengan Pemerintah NTB dalam rangka merealisasikan pembangunan PLTB dan mendukung program Net Zero Emission Pemerintah Provinsi NTB.

Menurut Niko, selain menarik turis pada ekowisata, proyek ini bakal memberikan peluang Energi Bersih, Hijau, dan Terbarukan ke Jaringan Lombok. “Sebuah keunggulan berlipat ganda bagi seluruh pemangku kepentingan dan tentunya memberikan harga yang menarik bagi PLN dan pelanggan PLN.

BACA JUGA :   SELAMA LEBARAN, Traffic Telekomunikasi Meningkat 49%

Kami berharap dapat menjadi salah satu proyek energi terbarukan yang akan berperan untuk membantu pencapaian target 100% Energi Terbarukan Provinsi Nusa Tenggara Barat di tahun 2050,” terang Niko.

Proyek yang merupakan bagian dari Nota Kesepahaman antara UPC Renewables dengan BUMN penyedia tenaga listrik, alias PLN, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi pada
2015.

PLTB Lombok Timur 115 MW ini mampu memproduksi kurang lebih 30% dari kebutuhan
listrik di jaringan kelistrikan Lombok yang sepenuhnya berasal dari sumber energi terbarukan.

Dan diperkirakan dapat mendukung jaringan kelistrikan di Pulau Lombok dan lebih luasnya Pulau Sumbawa, termasuk juga pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) – Mandalika.

Juga tentunya akan menempatkan Lombok sebagai “tujuan wisata yang bersih dan hijau” secara global. Dengan demikian, proyek ini dapat bersinergi dengan aktivitas pariwisata dan memicu aktivitas bisnis baru di daerah tersebut.

UPC saat ini sudah dalam tahap pengembangan proyek yang sangat maju dan siap melaksanakan pembangunan PLTB untuk COD pada tahun 2024/2025. Red/Ben

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!