***
Putraindonews.com – Lombok | Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan UPC Renewables menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendukung investasi energi hijau proyek PLTB Lombok Timur 115 MW dengan Battery Energy Storage System (BESS) skala besar pertama di Indonesia, Jumat 26/8
Proyek PLTB Lombok Timur 115 MW yang diusulkan berlokasi di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur ini berkaitan erat dengan Program NTB Hijau dari Pemda NTB serta sejalan dengan RPJMD NTB 2019-2023. Program tersebut dimaksudkan untuk mendorong terealisasinya pemenuhan infrastruktur energi terbarukan di NTB.
Nota Kesepahaman ini akan mendorong PLTB Lombok Timur 115 MW sebagai proyek strategis provinsi dan menaruh harapan kepada PLN agar memanfaatkan peluang ini dan meningkatkan status proyek ke tahap kemajuan berikutnya saat RUPTL sudah mulai ditinjau.
“Setelah MoU ditandatangani, saya akan mendorong agar pembangunan PLTB Lombok Timur dapat segera dimulai, mengingat bahwa syarat pembangunannya sudah lengkap dan juga sudah masuk di RUPTL 2021-2030. Saya harap UPC juga turut mengembangkan di sekitar wilayah Mandalika agar potensi Energi Terbarukan yang tersedia disana dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah daerah, “ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah.
Penandatanganan Nota Kesepahaman turut menegaskan dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan para pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk mempercepat terealisasinya investasi hijau melalui pembangunan PLTB Lombok Timur 115 MW.
Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, UPC Renewables juga didampingi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, sebagai wujud dukungannya terhadap terealisasinya Proyek PLTB Lombok Timur 115 MW.
Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, J. Rizal Primana, mengatakan, “Bappenas sangat mendukung dan mendorong penggunaan Energi Terbarukan sebagai bagian dari proses transisi energi dan juga sebagai upaya mempercepat transformasi ekonomi dimana salah satu strateginya adalah ekonomi hijau. Energi terbarukan merupakan bagian dari ekonomi hijau.
Karenanya Bappenas mendorong adanya akselerasi terhadap pembangunan PLTB Lombok Timur 115 MW yang sedang dikembangkan UPC Renewables. Diharapkan pembangunan PLTB Lombok Timur ini akan mendukung kegiatan ekonomi termasuk pengembangan kawasan pariwisata dan industri pendukung lainnya.”
Kesiapan Proyek PLTB Lombok Timur 115 MW ditandai dengan telah diselesaikannya beberapa perizinan yang dibutuhkan, salah satunya kajian AMDAL dan Izin Lingkungan yang diselesaikan pada Januari 2021.
Direktur PT UPC Lombok Timur Bayu Energi, perusahaan afilisasi UPC Renewables, Niko Priyambada mengatakan, “Proyek ini merupakan sebuah kesempatan luar biasa untuk mensinergikan berbagai tujuan dari para pemangku kepentingan dengan rencana ambisius namun dapat dicapai untuk menambahkan energi yang bersih, handal, dan terbarukan ke Jaringan Lombok serta mempercepat inisiatif infrastruktur, pariwisata, dan lingkungan untuk kepentingan semua pihak”
Ia juga menambahkan, “Adanya dukungan Gubernur NTB melalui penandatanganan MoU ini diharapkan akan menjadi pemicu agar pembangunan PLTB Lombok Timur ini dapat segera dimulai pembangunannya. Selain itu, atas arahan Gubernur, kami akan meneliti potensipotensi lain di Pulau Lombok dan Provinsi NTB yang dapat dikembangkan energi anginnya bersamaan dengan Proyek PLTB Lombok Timur, terutama di sekitar Sirkuit Balap Mandalika.”
Lebih lanjut, Niko Priyambada mengatakan, “Peralihan ke sumber energi yang bersih dan terbarukan akan membawa kemakmuran yang lebih besar, meningkatkan kualitas udara di kota dan melestarikan serta melindungi lingkungan. Seperti yang kita pahami bahwa tenaga angin adalah teknologi paling efisien untuk menghasilkan energi dengan cara yang aman dan ramah lingkungan, nol emisi, lokal, tidak habis-habisnya, kompetitif dan menciptakan kekayaan dan lapangan kerja”.
Lokasi PLTB Lombok Timur 115 MW yang berada di punggung tebing bergelombang lembut yang menghadap ke laut juga memberikan pemandangan ikonik masa depan berkelanjutan sebagai daya tarik wisata yang luar biasa di Kabupaten Lombok Timur; seperti yang telah diimplementasikan di PLTB Sidrap 75 MW, kincir angin pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, dibangun dan dioperasikan oleh UPC Renewables. Banyaknya wisatawan yang ingin melihat kincir angin Sidrap 75 MW menjadikan pembangunan fasilitas pusat pariwisata telah dimulai dan selanjutnya akan dibangun pada tahun 2022.
PLTB Lombok Timur 115 MW ini mampu memproduksi kurang lebih 30% dari kebutuhan listrik di jaringan kelistrikan Lombok yang sepenuhnya berasal dari sumber energi terbarukan. Menjamin penyediaan energi berkelanjutan yang juga akan menempatkan Lombok sebagai “tujuan wisata yang bersih dan hijau” secara global (jauh melampaui Bali yang masih memanfaatkan diesel serta Jawa yang masih memanfaatkan batubara sebagai pasokan listriknya).
UPC Renewables saat ini sudah dalam tahap pengembangan proyek yang sangat maju dan siap melaksanakan pembangunan PLTB untuk COD pada tahun 2024/ 2025.
Proyek tersebut juga selaras dengan dan merupakan bagian dari Nota Kesepahaman antara UPC Renewables, yang sebelumnya berhasil membangun PLTB Sidrap 75 MW, dengan BUMN penyedia listrik, alias PLN yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu. Red/HS
***