Berakhir Tragis, Pasca Manggung di Johor Band Raja Mendapat Ancaman Pembunuhan

***

Putraindonews.com – Jakarta | Grup band asal Indonesia yang pernah menempati papan atas di tahun 2000-an awal, Radja Band mendapat perlakuan menyedihkan usai manggung di Malaysia, tepatnya di Johor dalam event Tourism Majestic Johor pada 09 Maret 2023.

Cerita bermula saat Radja Band berangkat ke Kuala Lumpur untuk melakukan konser di negeri Johor. Dari penuturan vokalis Radja Band, Ian Kasela, saat mereka tiba di bandara KLIA, para kru dijemput orang yang mengontrak mereka (Farid).

Personil band itu lalu dibawa ke tempat makan dan setelah itu melanjutkan perjalanan ke Johor dalam waktu lebih kurang 6 jam karena macet.

Setiba di Pinetree Johor jam 1 malam dan menariknya kamar mereka belum ready. Dalam riders Radja Band ada tertera hotel tapi dikasih apartment.

Kejanggalan demi kejanggalan mulai terasa, tepat pada 11 Maret 2023, jam 9 malam Ian dan tim pun tampil dengan totalita untuk menghibur masyarakat Johor dan sekitarnya.

BACA JUGA :   Kasusnya Bergulir, Kejari Serang Terima SPDP Atas Tersangka NM 'Telah Ditunjuk Tiga Jaksa Penuntun Umum'

Dari penuturan Ian, semua berjalan lancar sesuai harapan, penonton pun puas dengan konser tersebut.

Namun usai pertunjukan, Radja band dibawa ke ruang tunggu di belakang panggung atas permintaan orang yang mengontrak mereka (Farid) untuk meet and greet serta jumpa dengan petinggi dari Johor, seperti Kementrian dan Kedutaan.

Ian Kasela, menerangkan Lebih kurang 30 menit Radja Band menunggu dalam ruangan tersebut sambil menerima beberapa fans peminat yang mau foto bersama Radja band.

“Tak lama kemudian tiba- tiba secara serempak orang-orang berbadan besar- besar dan berpakaian hitam-hitam seperti bodyguard berjumlah lebih kurang 15 orang masuk keruangan kami bersama 2 org dari pihak Tourism Majestic Johor selaku penyelenggara dan langsung mengunci pintu (menyekap) dan lalu spontan menendang meja kemudian dengan nada tinggi marah” sambil menunjuk-nunjuk muka kami dan mengeluarkan kata” kasar sambil membentak serta mengancam akan membunuh kami jika kembali lagi ke Malaysia,” tutur Ian Kasela.

BACA JUGA :   VBL Apresiasi Kinerja BPKP NTT Mendukung Proses Pembangunan

Tanpa memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara, baik bertanya tentang masalah maupun pembelaan diri.

Akhirnya Ian dan kawan-kawan pun mendapat perlakuan fisik seperti dorongan keras kepada Ian Kasela sampai ia terpojok ke dinding dan tidak bisa berbuat banyak.

Begitu juga terhadap personil radja lainnya tambahnya, dibentak dan disuruh diam serta duduk di lantai bahkan dilempar botol minuman yang hampir mengenai wajah Drummer Radja.

“Tanpa alasan yg jelas dan pasti, dua orang tersebut terus saja memaki kami dengan nada intonasi yg sangat tinggi. Kejadian tersabut berlangsung lebih kurang setengah jam, dan setelah itu mereka semua keluar sambil memaki anak-anak kami dg kata-kata kasar yg berada diluar ruangan dan ini sudah di laporkan ke pihak Kepolisian Kerajaan Malaysia,” tutup Ian Kasela di akhir Wawancara. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!