Marthen Bira, Sosok di Balik Gerakan UMKM Desa Tebara

Putraindonews.com – NTT | Salah satu Desa wisata yang eksistensinya sangat tinggi di kancah Nasional saat ini adalah Desa Tebara. Betapa tidak, desa ini berhasil meraih deretan prestasi.

Salah satu prestasi brilian yang membuat rakyat NTT terkagum baru-baru ini adalah dianugerahinya Desa Tebara sebagai Desa Wisata Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Terkenal dengan icon wisatanya, ternyata berpengaruh besar terhadap pemberdayaan UMKM di Desa Tebara. Saat ditemui Putraindonews di rumahnya, kepala Desa Tebara ini mulai bercerita bahwa masyarakat yang dulunya berhutang, sekarang justru memiliki pendapatan setiap bulan.

“Ada dampak besar yang saya lihat, rata-rata para pelaku UMKM yang dulunya sering berhutang sekarang justru memiliki pendapatan yang bisa membantu ekonomi keluarga,” tandas kades, jumat (21/4).

BACA JUGA :   Resmi Bebas, Ahmad Dhani Keluar Rutan Cipinang Dengan Iringan Konvoi

Ia menambahkan untuk saat ini jumlah UMKM kelompok tenun sebanyak 12 kelompok, kuliner 2 kelompok dan sofiner 2 kelompok yang berada di wilayah kampung wisata prai ijing.

“Ibu-ibu yang mberjualan itu memiliki rata-rata pendapatan harian 200 ribu, bayangkan pendapatn bulanan mereka, kehadiran kelompok UMKM saat ini bisa saja bertambah,” ujarnya.

Menurutnya bahwa animo masyarakat begitu tinggi, khusus di desa tebara ada peningkatan kuantitas UMKM.

“Pelaku UMKM yang berada diluar kampung wisata prai ijing sekitar 60an, jadi kita bisa menilai bahwa ada kesadaran masyarakat disini,” ucapnya.

BACA JUGA :   Jusrianto Tawarkan Ide 'HMI Change' untuk Jawab Tantangan Organisasi

Kedepan yang perlu dijalankan yang berkaitan dengan pengembangan UMKM menurutnya memasuki masa digital dirinya berharap agar produk UMKM Tidak saja menjadi konsumsi lokal, melainkan menjadi pusat konsumsi nasioanl maupun mancanegara.

“Kami tidak mengejar kuantitas pelaku UMKM tapi lebih pada bagaimana cara memasarkan produknya. Kedepannya pemasaran produk UMKM sudah berbasis digital tidak saja monoton menunggu pembeli di tempat usaha, tapi kemajuan digital bisa menjangkau semua aspek pasar,” tegasnya.

Diketahui omset UMKM di Desa Tebara mencapai 20-50 juta rupiah. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!