Putraindonews.com – Jakarta | Belum lama ini muncul protes dari Ketua Umum Ganjarian Guntur Romli lantaran ada pihak yang menurunkan baliho Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Guntur menuding baliho Ganjar tersebut diturunkan pihak Danramil Muara Teweh atas perintah dari Dandim Barito Utara.
“Saya nggak tahu alasan pencopotan itu. Tapi yang mencurigakan kenapa pihak TNI yang mencopot? Apa urusannya TNI dengan baliho?” ujar Guntur Romli, dalam keterangannya, Minggu (16/7).
“Jikapun perlu ada penertiban baliho, yang berhak melakukannya adalah aparat Pemda. Misalnya Satpol PP. Bukan pihak militer,” lanjutnya.
Menjawab tudingan itu, Kapendam XII Tanjungpura Kolonel Inf Ade Rizal Muharram menegaskan baliho itu berada di lahan Makodim 1013/Mtw.
Meski berada di lahan Makodim 1013/Mtw, baliho tersebut tidak diturunkan oleh TNI, tetapi dilakukan oleh Satpol PP.
“Benar ada penurunan karena pemasangan baliho Capres dipasang di dilahan TNI yang berjarak kurang lebih 30 meter dari kantor Makodim 1013,” katanya sebagaimana dilansir dari Detik, Senin (17/7).
Rizal mengatakan penurunan baliho Ganjar tersebut sesuai perintah Panglima TNI bahwa TNI netral. Fasilitas maupun lahan TNI tidak boleh digunakan untuk kepentingan Politik.
“Yang menurunkan adalah Satpol PP dan Panwascam sedangkan dari pihak kita hanya mendampingi, dan yang memasang juga kurang faham masalah aturan tersebut,” ungkapnya. Red/HS