DPP PEKAT IB Prihatin dengan Maraknya Bullying di Lingkungan Sekolah

Putraindonews.com – Jakarta | Perundungan atau Bullying di lingkungan pendidikan kini tengah kembali menjadi sorotan publik karena viral di media sosial dan kasusnya semakin meningkat.

Beberapa bahkan terjadi di level Sekolah Dasar seperti di SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan kemaren.

Ramai di berita maupun media sosial seorang Siswa SDN 06 Pesanggrahan tewas setelah jatuh dari lantai empat gedung sekolah pada Selasa 26 September 2023 kemarin.

Kasus ini telah membuat pihak Polsek Pesanggrahan turun tangan untuk menyelidiki penyebab terjatuhnya siswa berinisial SR tersebut.

Namun beredar informasi bahwa korban jatuh dari lantai empat gedung sekolah karena merupakan korban bullying.

Ketua Umum Srikandi Dewan Pimpinan Pusat Pembela Kesatuan Tanah Air Infonesia Bersatu (DPP PEKAT IB) Aiko Chan yang juga berprofesi sebagai Penyanyi muda ini mengaku prihatin atas maraknya kasus bullying di pergaulan anak muda zaman sekarang, khususnya Indonesia. Dia bahkan tidak menyangka aksi bullying bisa menyebabkan korban depresi hingga meninggal.

BACA JUGA :   Dugaan Pemalsuan Surat Tanah, Pj Wali Kota Tanjungpinang Hasan Terancam 8 Tahun Penjara

Saya mendapat kabar banyak yang meninggal di Indonesia karena aksi bullying. Ini masalah berat, saya prihatin atas itu,” kata Aiko Chan saat jumpa pers di kawasan Brawijaya Jakarta Seatan, Jumat (29/9/23).

Aiko Chan mengatakan, “Saya sangat prihatin dengan beberapa unggahan video yang tersebar di media sosial, korban perundungan mengalami kekerasan verbal dan fisik hingga beberapa di antaranya harus mendapatkan penanganan medis yang cukup serius”.

Saya juga seorang ibu, tentunya tak terima dengan perlakuan para pelakku perundungan yang mengakibatkan luka berat bahkan ada yang sampai meninggal dunia, betapa terpukulnya hati seorang ibu dari korban bullying melihat kondisi anaknya jafi korvan perundungan di lingkungan sekolah.

BACA JUGA :   Ikadin Harap Semua Capres Prioritaskan Reformasi Hukum

“Kita tidak bisa anggap remeh dengan dampak dari pelaku dan korban perundungan ini, karena menyangkut masa depan anak-anak”. Ujarnya.

Pemerintah harus serius menyikapi maraknya kejadian perundungan atau bullying di lingkungan sekolah, harus ditingkatkan upaya pencegahan agar tidak terulang kembali. Harapnya.

Tentunya, mencegah dan menghentikan aksi perundungan di lingkungan sekolah tidak bisa dilakukan sepihak, melainkan perlu kerja sama antar berbagai pihak.

Hal tersebut akan berhasil apabila pemerintah, seluruh ekosistem sekolah, hingga masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan perundungan, ungkapnya. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!