Miris, Derai Air Mata Warga Desa Laboya Dete Menantikan Jembatan

Putraindonews.com – NTT | Warga Desa Laboya Dete, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT sampai saat ini masih hidup dibawah ketertinggalan. Dalam melaksanakan aktivitas ekonomi warga di Desa ini harus melewati kali yang luasnya ratusan meter.

Pada musim hujan, tak banyak warga yang keluar akibat derasnya banjir yang begitu besar. Terletak di sebelah kali membuat para tenaga pendidik dan siswa harus berdiam diri di rumah masing-masing.

Tak banyak juga yang berangkat ke sekolah sambil menunggu arus banjir surut. Harapan warga akan adanya Jembatan adalah surga yang dinanti-nanti.

BACA JUGA :   PUPR TAWARKAN INVESTASI Rp21,7 Triliun Untuk Pembangunan Tol Gilimanuk dan Duplikasi Jembatan CH di Pulau Jawa

Warga Desa Laboya Dete sempat berjuang untuk membuat jembatan darurat dari bambu, naasnya banjir besar melahapnya dalam sekejap saja.

Diketahui, akibat derasnya banjir dan tak ada pilihan lain untuk dilewati masyarakat, warga yang meninggal terbawah aruspun tak terhitung.

Air mata memohon untuk menyelamatkan warga desa Laboya Dete dari derasnya banjir datang dari Tokoh Pemuda Laboya Dete John Kalaga Mawar.

Ditemui Putraindonews.com usai liputan di lokasi, Ia mengutarakan kesedihannya atas kondisi Desa Laboya Dete yang begitu memilukan.

“Semua warga desa sangat berharap ada jembatan di sini, akibat banjir sudah banyak juga yang meninggal,” larahnya kepada Media ini pada Kamis (19/10/23).

BACA JUGA :   Progres Konstruksi Tol Layang AP Pettarani Makassar Capai 85%

Ia juga menjelaskan bahwa sebagian anak sekolah terpaksa harus diam dirumah, tak hanya anak-anak sekolah, tenaga pendidik harus menunggu surutnya banjir untuk berangkat mengajar.

Atas kondisi ini, Ia berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat bisa menaruh perhatian penuh untuk menyelamatkan nyawa warga dan nasip generasi daerah ini.

“Kalau musim hujan tentu taruhannya nyawa, anak-anak juga ada yang tidak pergi sekolah, kalau pergi mereka pasti lambat karena harus 3 jam baru tiba disekolah,” pungkas John. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!