Normalisasi Sungai Cibanten Terhalang Pemukiman Warga

Putraindonews.com – Serang | Upaya menormalisasi aliran sungai Cibanten, Kota Serang, Banten terhambat oleh pemukiman warga yang berada di bantaran sungai.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) Sungai dan Pantai Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) Junaedy Malay mengatakan proses pekerjaan normalisasi sungai Cibanten terkendala karena adanya rumah penduduk yang berdiri di tanggul pada bantaran sungai yang berlokasi di dekat jembatan Kasemen, Serang.

“Yang dijadikan akses jalan penduduk itu ditempati jadi pemukiman, harusnya membuat bangunan itu di luar bantaran sungai,” katanya ditemui di kantor BBWSC3, Kamis (21/9/23).

Namun, Junaedy belum bisa memastikan kapan akan melakukan relokasi warga yang ada di bantaran sungai Cibanten. Pihaknya akan mengundang semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sungai Cibanten.

BACA JUGA :   Tingkatkan Transaksi Digital Bidang Perumahan

“Walau itu tanah negara kita ingin dilakukan secara musyawarah. Intinya bagaimana badan sungai itu memang khusus untuk aliran sungai bukan untuk rumah,” jelasnya.

Dikatakan Junaedy, garis sepadan sungai seharusnya sekitar 50 meter dari titik asli sungai tersebut. Sehingga tidak boleh ada warga yang mendirikan bangunan sepanjang garis sepadan sungai.

Junaedy berharap normalisasi sungai bisa secepatnya terselesaikan karena normalisasi sungai bukan hanya mengeruk sedimen tetapi juga mensterilkan sepadan sungai dari bangunan. Saat ini pengerjaan normalisasi sungai ditargetkan 2-3 kilometer hingga bulan Desember.

BACA JUGA :   Kepala Otorita IKN Undur Diri, Basuki Ditunjuk sebagai Pengganti

“Belum bisa dipastikan normalisasinya tahun ini. Harapannya bisa cepatlah karena kalau menormalkan sungai bukan hanya mengeruk sedimen,” katanya.

Sementara itu, Asda ll Kota Serang Yudi Suryadi mengungkapkan, sebelum melakukan normalisasi sungai Cibanten harus terlebih dahulu mencari solusi untuk warga yang tinggal di bantaran sungai.

Menurut Yudi, bagaimanapun juga warga yang tinggal di bantaran sungai adalah warga Kota Serang sehingga dirasa perlu untuk mencari solusi terbaik.

“Ini yang terkendala pas di jembatan warna warni di Kasemen ternyata banyak rumah di sepanjang sungai. Kurang lebih ada 50-60 rumah,” katanya. Red/RZ

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!