Guru Perlu Lebih Kreatif Manfaatkan Perangkat TIK dalam Pembelajaran

Putraindonews.com – Jakarta | Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki mendorong guru agar lebih kreatif dalam memanfaatkan perangkat teknologi dan informatika komputer atau TIK, yang digunakan sebagai sarana pembelajaran. Apalagi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek) hanya memberikan bantuan 15 unit chrome book kepada sekolah, sedangkan jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (Rombel) adalah sekitar 20-35 siswa.

“Saya kira sebaiknya idealnya satu Rombel itu punya laptop satu-satu, sehingga biar bisa belajar dengan laptopnya masing-masing, tidak harus nunggu giliran. Hanya saja ini dengan laptop yang 15 (unit) harus bisa dioptimalkan, karena pembelajaran itu tidak harus sendiri-sendiri. Anak-anak bisa belejar secara berkelompok, jadi mungkin satu chromebook bisa dimanfaatkan (bersama). Yang penting guru harus bisa lebih kreatif menurut saya,” kata Zainuddin usai meninjau pemanfaatan bantuan TIK di SMPN 34 Gresik dan SDN 9 Gresik, Kamis kemarin (16/11/23).

BACA JUGA :   Penghapusan Fasilitas Rumah Dinas bagi Anggota Hasil Konsultasi Pimpinan DPR dan Seluruh Fraksi

Menurut dia, guru dapat membuat kelompok-kelompok belajar yang memungkinkan 1 unit chrome book dimanfaatkan beberapa siswa dalam satu kelompok. Sehingga pemanfaatan perangkat TIK dapat lebih optimal.

“Satu chrome book itu (dapat digunakan) beberapa anak, tetapi harus punya metode yang tepat, kalau tidak nanti tidak efektif pembelajarannya pastinya. Menurut saya, guru-guru harus lebih kreatif mendesain, memanfaatkan chrome book ini. Kalau tidak, nanti satu chrome book hanya bisa dimanfaatkan satu siswa, menurut saya kurang efektif,” jelas Politisi Fraksi PAN tersebut.

BACA JUGA :   Komisi X Tekankan Pemerintah Serius Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan

Terkait penambahan kuota chrome book untuk satu sekolah yang sebelumnya hanya 15 unit, Zainuddin merasa penambahan kuota tidak diperlukan. Sebab, nantinya, akan membutuhkan anggaran yang besar.

“Untuk itu, model pembelajaran kelompok menurutnya menjadi solusi, ketika jumlah chrome book yang ada terbatas,” sebutnya lagi.

Dengan model pembelajaran kelompok, ia menilai anak-anak dapat memanfaatkan chrome book bersama, memupuk rasa berbagi, kreativitas, dan kolaborasi antar anak.

“Oleh karena itu, guru saya kira harus lebih kreatif mendesain pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berkelompok, memanfaatkan chromebook yang ada. Tidak harus ditambah tapi menurut saya perlu kreativitas guru mendesain pembelajaran berkelompok,” tutup Zainuddin. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!