Indonesia dan Mesir Jalin Kerja Sama Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Putraindonews.com-Jakarta | Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon didampingi oleh Wakil Ketua BKSAP Sukamta menerima kunjungan Duta Besar Mesir Yasser Elshemy. Dalam pertemuan ini kedua belah pihak mendiskusikan kerjasama penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza. Sekarang sebagian besar warga Gaza di perbatasan Rafah, sedang menghadapi penderitaan yang luar biasa atas gempuran dan kekejaman Israel yang menembakan dan memuntahkan bom dan serangan-serangan lainnya yang hingga saat ini terus berlangsung.

“Mesir membuka kerja sama dengan berbagai negara termasuk Indonesia diajak untuk memberikan bantuan langsung dari udara, jadi karena ada blokade di wilayah perbatasan dengan Israel, dan tidak boleh menyalurkan bantuan kemanusiaan, maka bantuan kemanusiaan itu caranya didrop dari atas,” ungkap Fadli di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/24).

BACA JUGA :   Temuan BPK terkait Pembangunan IKN Tunjukkan Buruknya Perencanaan

Menurunya, Presiden dan Menteri Pertahanan sudah menyatakan persetujuan untuk kegiatan pemberian bantuan kemanusiaan lewat udara. fadli pun mengungkapkan, sejauh ini Pemerintah Indonesia, Parlemen dan masyarakat mempunyai komitmen untuk mendukung Palestina merdeka dan bantuan-bantuan langsung dari masyarakat juga terus mengalir ke sana, dan juga bantuan-bantuan konkrit seperti kapal untuk rumah sakit, bahkan di Kementerian Pertahanan ada beasiswa untuk warga Palestina.

Fadli juga menyampaikan bahwa BKSAP DPR RI ditunjuk oleh Asian Parliamentary Assembly (APA), ketika sidang umum di Baku, untuk memimpin delegasi dalam rangka melihat, memonitor, dan memberikan dukungan kepada warga Palestina di Gaza. “Kita sedang mempersiapkan perjalanan terkait hal itu dengan beberapa parlemen negara lain,” ujar Fadli.

BACA JUGA :   Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Bakal Kandas

Kerja sama kemanusiaan ini untuk menjalin hubungan kerjasama bilateral yang baik dengan Mesir. Fadli menilai apa yang dilakukan oleh Israel adalah kejahatan perang karena sebagian besar yang jadi korban dari warga Gaza, adalah perempuan dan anak-anak, sekitar 70 persen dari 31ribu jumlah korban yang sudah meninggal atau mati syahid. “Kita juga ingin mengetahui situasi terakhir terutama di perbatasan Rafah, ini adalah perbatasan terdekat dengan wilayah Gaza di bagian Selatan,” papar Fadli.Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!