Putraindonews.com-Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024–2025 untuk meninjau langsung perkembangan industri minyak sawit nasional sekaligus menggali potensi, tantangan, dan hambatan yang masih mengemuka di lapangan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid selaku Ketua Tim Kunjungan menegaskan pentingnya penguatan sektor sawit yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional.
“Industri sawit tidak hanya menopang ekspor dan ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja yang sangat besar bagi rakyat,” ujar Nurdin saat membuka kunjungan kegiatan, Kamis (3/7/2025).
Berdasarkan data, produksi sawit nasional pada tahun 2024 mencapai 52,76 juta ton, terdiri dari 48,16 juta ton CPO (Crude Palm Oil)dan 4,60 juta ton CPKO (Crude Palm Kernel Oil). Meski naik sekitar 3,8% dari tahun sebelumnya, tren produksi dalam enam tahun terakhir menunjukkan kecenderungan stagnan.
Di sisi lain, konsumsi domestik terus meningkat, terutama untuk kebutuhan biodiesel. Dari 5,83 juta ton pada 2019 melonjak menjadi 11,45 juta ton pada 2024, menunjukkan keberhasilan kebijakan pengembangan energi nabati dalam negeri.
Namun, ekspor justru menurun dari sisi volume. Pada 2019, volume ekspor mencapai 37,39 juta ton, namun turun menjadi 29,53 juta ton pada 2024. Kendati demikian, nilai ekspor tetap tinggi karena kenaikan harga pasar dunia, mencapai USD27,76 miliar atau sekitar Rp440 triliun di tahun 2024.
Mengantisipasi tantangan global dan kebutuhan dalam negeri yang meningkat, produksi sawit pada 2025 diperkirakan naik menjadi 53,6 juta ton, dengan konsumsi domestik sebesar 26,1 juta ton, termasuk 13,6 juta ton untuk program biodiesel B40. Namun, ekspor diprediksi menurun menjadi 27,5 juta ton.Red/HS