Mengasah Kepekaan Politik Mahasiswa Magang Kampus Merdeka Saat Simulasi Sidang Panja RUU PDP

Putraindonews.com-Jakarta | Suara-suara riuh rendah namun teratur mewarnai Simulasi Sidang Rapat Panja RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang digelar di DPR. Kurang lebih, 175 mahasiswa dari program Magang Kampus Merdeka berpartisipasi dengan antusias terlibat dalam agenda ini.

Mereka hadir sejak pukul 10 pagi sudah tiba di Ruang Pansus C Gedung Nusantara III. Beberapa di antara mereka terpilih untuk memainkan peran dalam simulasi tersebut. Tentu saja, yang dimainkan adalah peran yang melekat sehari-hari sebagai anggota dewan dalam simulasi rapat Panja.

Mereka yang beruntung terpilih memainkan peran di antaranya adalah Naraya Laksmayuda S yang bertindak sebagai Ketua Panja RUU KUHP. Kemudian diikuti oleh Made, Salsha Mida, Zaky Andriva Hibatullah, Andi Reza Zulkarnaen dan Zulfan Ar-Roffi’I sebagai Wakil Ketua Panja RUU PDP. Selama simulasi berlangsung, masing-masing peran pimpinan dimainkan dengan cakap.

Selain peran pimpinan Panja, segenap mahasiswa ‘Kampus Merdeka’ dari berbagai universitas di Indonesia turut memperagakan diri sebagai Anggota DPR RI sesuai dengan masing-masing 9 Fraksi sebagaimana yang ada di DPR RI. Berbagai argumentasi yang diiringi dengan pemikiran runut diutarakan guna memperkaya pembahasan RUU PDP.

BACA JUGA :   Hari Kartini Momentum Perempuan Indonesia Terus Perluas Ilmu Pengetahuan

Momen ini, bagi mereka, menjadi kesempatan mempraktikan langsung pengetahuan yang didapatkan di kampus. Hal ini ditegaskan oleh Naraya Laksmayuda S, salah satu generasi Z dari Universitas Gajah Mada. Baginya kesempatan memimpin panja membuka wawasan dirinya mengenai peran-peran yang dijalankan oleh dewan untuk menyuarakan aspirasi rakyat, mengawasi pemerintah, sekaligus legislasi.

“Berperan menjadi ketua panitia kerja, aku harus harus belajar memiliki kepekaan politik yang kuat. (Selama sidang) aku benar-benar melihat dinamika yang terjadi. Kadang-kadang bisa demotivasi, tapi bisa semangat banget. Akhirnya, sidang berjalan lancar, semua keputusan disepakati secara musyawarah mufakat,” ungkap Nara, Rabu (29/11/23).

Ia berharap kegiatan magang, salah satunya adalah sidang, tetap dilanjutkan pada periode magang selanjutnya. Hal ini ini dinilai krusial agar mahasiswa memperoleh pengalaman nyata kerja parlemen.

“Sesungguhnya magang di DPR bisa membuat kita open minded dengan insight-insight yang ada di dalamnya karena DPR memang itu benar benar bekerja berjuang keras untuk mengeluarkan aspirasi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Senada, Salsha Mida, salah satu generasi Z dari Universitas Jambi, menyampaikan kesannya ketika ia menjadi satu-satunya perempuan yang berperan sebagai Pimpinan Panja RUU PDP. Menurutnya, perempuan di parlemen memiliki potensi besar untuk menjadi representasi rakyat.

BACA JUGA :   Kaji Ulang Pendanaan PTNBH Kerja Sama dengan Pinjol untuk Bayar Kuliah

“Di parlemen, kita tahu 30 persen harus diwakilkan oleh perempuan. Saya sebagai perempuan yang berada di pihak gender minoritas, di situ saya merasa bangga banget karena saya bisa menjadi perwakilan dari semua perempuan yang ada di magang di rumah rakyat ini,” ungkap Salsha.

Berangkat dari kesempatan ini, ia menyakini bahwa perempuan bisa berdaya di manapun mereka berada. “Perempuan bisa loh ambil andil (mengawasi) pemerintahan, berkarir di parlemen, dan juga mengedukasi mayarakat. Apapun keterbatasannya, aku percaya perempuan bisa menjalankan tanggung jawab di parlemen,” tandasnya.

Perlu diketahui, Sekretariat Jenderal DPR bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka program Merdeka Belajar ‘Magang di Rumah Rakyat’. Dengan meningkatkan partisipasi mahasiswa belajar langsung di DPR, para mahasiswa diharapkan bisa memahami kinerja DPR sekaligus memperoleh pengalaman yang lebih baik dan dekat dengan situasi dan kondisi terkini di Indonesia selama 1 (satu) semester.Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!