Akibat Ledakan Pemasok Suku Cadang, Toyota Batasi Kegiatan Produksi

Putraindonews.com – Jakarta | Toyota Motor Corp. mengumumkan adanya kemungkinan pembatasan proses produksi hingga akhir pekan usai terjadi gangguan operasi akibat ledakan di pemasok suku cadang pada Senin 16 Oktober.

Gangguan ini terus meluas, dengan 11 jalur produksi di tujuh pabrik di Aichi dan prefektur terdekat di Jepang bagian tengah berhenti pada Rabu (18/10/23), meningkat dari 10 jalur produksi di enam pabrik pada hari sebelumnya, menurut produsen mobil terbesar di dunia itu.

Laman Kyodo pada Rabu 18 Oktober melaporkan bahwa meskipun salah satu pabrik dijadwalkan akan melanjutkan operasi pada hari Kamis, pabrik lainnya akan tetap tutup pada Kamis dan Jumat.

BACA JUGA :   Ketum PSSI Jamin Persiapan Piala Dunia U-17 Sesuai Target

Selain itu, dua pabrik di Jepang timur laut akan bergabung pada hari Jumat, sehingga total jumlah jalur dan pabrik yang terkena dampak mencapai 13 jalur di delapan pabrik.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pabrik-pabrik tersebut akan melanjutkan produksi paling awal pada 23 Oktober.

Gangguan terbaru berasal dari kecelakaan yang terjadi pada hari Senin di pabrik Chuo Spring Co., yang memasok per segmen mobil di kota Toyota, Prefektur Aichi.

Meskipun penyebab ledakan masih dalam penyelidikan, Chuo Spring telah memulai produksi menggunakan suku cadang alternatif di perusahaan terafiliasi di China, dan sedang menjajaki opsi pengiriman udara.

BACA JUGA :   Terpilih Menjadi Presiden AS Ke-47, IMO-Indonesia: Congretulation Mr Trump

Dengan bantuan Toyota dan perusahaan grupnya, Chuo Spring juga bersiap untuk memulai produksi di jalur lain di pabrik tempat kecelakaan terjadi, serta di perusahaan afiliasi di Prefektur Nagasaki, Jepang bagian barat daya.

Grup Toyota memiliki 14 pabrik perakitan di seluruh negara, dengan total produksi sekitar 14.000 mobil per hari. Gangguan ini memengaruhi produksi model seperti Corolla dan kendaraan SUV RAV4.

Toyota dikenal dengan manufaktur just-in-time di mana mereka berusaha untuk memproduksi jumlah mobil yang sesuai dengan permintaan tanpa kelebihan atau kekurangan kapan pun. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!