Makin Brutal! Israel Mengebom Istana Suriah

Putraindonews.com, Jakarta – Aksi brutal tentara Israel kembali terjadi setelah pesawat-pesawat tempur mlik IDF melancarkan serangkaian serangan udara di Damaskus pada Rabu (16/7), menyasar gedung Staf Umum, Kementerian Pertahanan, dan sekitar istana kepresidenan.

Serangan ini menyusul peringatan Israel terkait kerusuhan di perkampungan Druze di Sweida di selatan Suriah.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip Kementerian Kesehatan yang mengatakan bahwa sedikitnya sembilan orang terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan pusat kota Damaskus.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengumumkan bahwa pesan peringatan kepada Damaskus telah berakhir dan mengancam apa yang disebutnya sebagai “serangan yang menyakitkan,” menyusul bentrokan kekerasan baru di Sweida, di bagian selatan negara itu.

BACA JUGA :   KBRI Gelar Konser Perayaan Warisan Budaya Indonesia dan Bulgaria

Dua warga sipil terluka dalam serangan Israel yang menargetkan pusat kota Damaskus pada Rabu sore, menurut saluran Al-Ikhbariya Suriah. Sementara itu, sebuah sumber keamanan Israel mengumumkan bahwa tentara menyerbu pintu masuk ke markas besar Staf Umum Suriah, dalam sebuah pesan kepada Presiden Ahmed al-Sharaa mengenai peristiwa di Sweida, di selatan negara itu, menurut Otoritas Penyiaran Israel.

Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami akan terus beroperasi dengan kuat di Sweida untuk menghancurkan pasukan yang menyerang Druze sampai mereka mundur.” Dia menambahkan bahwa pemboman tersebut menargetkan “target yang dekat dengan komando umum di Damaskus, dan serangan akan terus meningkat kecuali jika pesannya dipahami.” Dia menambahkan, “Kami telah melakukan serangan yang meningkat selama 24 jam terakhir, menargetkan situs-situs rezim di Sweida.”

BACA JUGA :   Prabowo Temui Menteri Pertahanan China, Ini yang Dibahas

Katz melanjutkan bahwa laju serangan di Suriah akan meningkat jika Damaskus tidak menerima pesan tersebut, dan menambahkan bahwa Suriah selatan akan menjadi zona demiliterisasi.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa situasi di Sweida dan Suriah barat daya sangat berbahaya, dan menambahkan, “Kami bekerja untuk menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan menghabisi gerombolan-gerombolan rezim.” Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!