PUTRAINDONEWS.COM
BANTEN | Warga negara Indonesia (WNI) di Hubei siap dijemput dalam waktu 24 jam. Hari ini, tim penjemputan dari Indonesia telah diberangkatkan dari Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (1/2).
Tim penjemputan terdiri dari 42 orang dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Kru maskapai Batik Air.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tim penjemputan saat ini sudah siap berangkat menjemput WNI yang ada di Cina.
“Setelah berkomunikasi dengan pemerintah Cina dan Mahasiswa Indonesia yang ada di sana bahwa kondisi WNI kita sehat dan senang pulang ke Tanah Air,†katanya saat pelepasan Tim Penjemputan di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (1/2).
Serangkaian pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa WNI dalam kondisi sehat. Menlu Retno menambahkan mengingat situasi ini bukan situasi normal maka penanganan protokol kesehatan perlu dilakukan dengan kedisiplinan.
“Protokol kesehatan berlaku ketat bagi semua (tim penjemputan, WNI, semua pihak yang terlibat) dan pesawat itu sendiri,†ujar Retno.
WNI yang berada di luar Wuhan sudah bergerak ke Wuhan sebagai titik penjemputan. Jumlah WNI yang akan kembali ke Indonesia berjumlah 245 orang ditambah 5 orang kru dari Indonesia yang ada di sana sebelum tim penjemputan berangkat.
“Pesan saya tetap semangat semua dari kita dan kita harus sehat. Sekali lagi kita semua bersama teman-teman. Saya sekaligus mohon doa seluruh rakyat Indoensia untuk WNI, penjemput dan seluruh negara kita,†ucap Retno.
Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan WNI yang pulang sudah dilakukan skrining dan dipastikan sehat.
“Nantinya WNI yang dievakuasi langsung dilakukan transit observation sesuai protokol kesehatan WHO,†katanya.
Observasi WNI di Natuna
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI memfasilitasi proses pemulangan dengan memberikan sarana untuk mendukung protokol kesehatan. Salah satunya pangkalan militer di Natuna.
“Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dangan wilayah di Natuna. Di sana adalah pangkalan militer yang memiliki RS,†katanya.
Pangkalan tersebut mampu menampung 300 orang. Jarak ke rumah penduduk sekitar 5 hingga 6 km.
PMT