Puutraindonews.com,Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menyebut pemerintah perlu memperkuat ketahanan nasional melalui penguatan jajaran TNI dan Polri.
Hal tersebut selaras dengan pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat pimpinan TNI dan Polri yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis (31/1).
Dalam pidato Prabowo di depan jajaran TNI dan Polri, dia mengatakan bahwa ciri negara menuju kegagalan ketika militer dan kepolisiannya gagal.
“Pernyataan Presiden Prabowo itu sangat mendasar dan responsif. Saya memaknainya sebagai kehendak baik dan kesungguhan Presiden menanggapi aspirasi dan gelisah masyarakat yang setiap hari melihat dan mencatat sejumlah indikator tentang melemahnya ketahanan nasional di berbagai sektor, utamanya ekonomi dan penegakan hukum,” kata pria yang akrab disapa Bamseot ini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia menilai melemahnya ketahanan nasional karena TNI dan Polri yang gagal akan berdampak ke beragam aspek, salah satunya kekuatan ekonomi negara.
Lemahnya ketahanan nasional akan membuat ragam produk asing dengan mudah masuk ke Indonesia tanpa pengawasan yang ketat. Kondisi ini membuat produk asing merajai pangsa pasar dalam negeri sehingga nasib pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin terancam.
“Konsekuensinya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berkelanjutan tidak terhindarkan. Inilah salah satu wujud pelemahan pada aspek ketahanan nasional,” kata Bamsoet.
Dengan pernyataan tegas Prabowo di depan ratusan perwira TNI dan Polri dalam rapat terbatas itu, Bamsoet berharap semangat para aparat keamanan dan penegak hukum semakin kuat dalam menjaga ketahanan nasional.
Dengan menguatnya ketahanan nasional, Bamsoet yakin Indonesia perekonomian Indonesia akan stabil karena sektor UMKM yang semakin sehat. Red/HS