BKKBN Nilai Perguruan Tinggi Bisa Jadi Pusat Inovasi Atasi Stunting

Putraindonews.com – Jakarta | Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menilai bahwa perguruan tinggi bisa menjadi pusat inovasi untuk mengentaskan stunting.

“Perguruan tinggi adalah pusat terciptanya inovasi. Masalah stunting bukan hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai macam disiplin ilmu, sehingga perlu kerja sama berkelanjutan dari berbagai perguruan tinggi di berbagai disiplin ilmu, karena ini tidak hanya masalah kesehatan, tetapi psikologi juga ada di sana,” kata Bonivasius di Jakarta, Kamis (30/11/23).

BKKBN menggelar seminar hasil pendampingan perguruan tinggi kepada kabupaten/kota dalam rangka percepatan penurunan stunting secara daring untuk mendorong kerja sama dan kontribusi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BACA JUGA :   Semarak HABIL Virtual IMO-Indonesia

“Pendampingan kabupaten/kota oleh perguruan tinggi dilakukan sejak tahun 2022, dan sudah ada di 34 provinsi dengan 317 kabupaten/kota yang sudah didampingi,” ucap Boni.

Dari hasil pendampingan yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut, dihasilkan rekomendasi kebijakan berdasarkan kewilayahan, yang dikelompokkan per pulau-pulau besar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

“Rekomendasi kebijakannya pencegahan pernikahan dini dan pengembangan layanan, karena kalau pernikahan dini dibiarkan, anak-anak yang dilahirkan bisa stunting, dan percuma kalau kita sudah berusaha menurunkan tetapi tumbuh (stunting) yang baru lagi,” ujar dia.

BACA JUGA :   Kelompok Tani Mileneal Tahan Keringat, Picu Semangat Kaum Muda di Sumba Barat

Kemudian, rekomendasi kedua yakni pengembangan layanan prakonsepsi (pemeriksaan kesehatan untuk perencanaan kehamilan) pada calon pengantin dan remaja putri, oleh karena itu, tim pelaksana pendampingan perguruan tinggi memilih calon pengantin remaja sebagai target kegiatan tersebut.

“Proses konsepsi merupakan momen reproduksi yang sangat penting, yang mengawali terjadinya kehamilan sehingga diperlukan layanan prakonsepsi bagi para calon pengantin tersebut,” tuturnya.

Ia menjelaskan, pada awal kehamilan terjadi apa yang disebut implantasi, dimana sel telur dengan calon janin menempel ke dinding rahim, juga peristiwa plasentase atau terbentuknya plasenta. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!