Putraindonews.com – Jakarta | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menegaskan terkait pentingnya menjaga kesehatan reproduksi setiap perempuan.
Ia juga meminta agar setiap perempuan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami siklus menstruasi yang dirasa tidak normal.
“Jadi, untuk menjaga kesehatan reproduksi harus prepare (disiapkan) betul. Begitu ada keluhan harus segera konsultasi,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (25/4).
Hasto menuturkan menstruasi yang terjadi rutin setiap satu bulan sekali menjadi salah satu tanda dari masa menstruasi yang sehat.
Pada umumnya menstruasi dialami perempuan di usia kisaran 12,5 atau 13 tahun, dengan banyak darah yang keluar sekitar 200 cc per bulan. Dengan rentang waktunya mencapai dua hingga tujuh hari.
Siklus menstruasi itu nantinya diikuti dengan berkembangnya ukuran payudara dan tumbuhnya bulu-bulu di beberapa area tubuh seperti pada vagina dan ketiak.
“Jadi, menstruasi rata-rata di usia 12,5 tahun. Tapi masih bisa maju atau normal di atas (usia) delapan tahun. Kalau kurang, itu namanya menstruasi terlalu dini atau prekoks, tapi tidak boleh delay (terlambat) juga, kalau lebih dari 16 tahun belum menstruasi harus diperiksa,” ujarnya.
Walaupun siklus ini dirasakan sebagian besar wanita, hal yang Hasto tekankan adalah bila seorang perempuan di sekitar usia 16 tahun ke atas belum mengalami menstruasi dan tidak diikuti dengan pembesaran buah dada serta bulu-bulu tadi, hal itu bisa menjadi tanda-tanda berbahaya yang harus segera dikonsultasikan pada dokter.
Anomali lainnya yang perlu segera diperiksakan untuk mendapatkan rekomendasi adalah apabila menstruasi terjadi pada waktu yang lebih dini (prekoks), yakni siklus menstruasi yang dialami ketika perempuan berusia di bawah delapan tahun. Red/HS