BPBD Ajak Warga Waspadai Aktivitas Gunung Karangetang

Putraindonews.com – Manado | Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara mengajak warga mewaspadai aktivitas Gunung Karangetang berupa luncuran material vulkanik di saat hujan.

“Hal ini penting disampaikan kepada masyarakat karena ada beberapa sungai atau kali yang memang hulunya dari puncak Karangetang,” sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Selasa (16/5).

Meskipun hujan tidak secara intensif mengguyur wilayah Kepulauan Siau, namun di waktu-waktu tertentu intensitasnya sedang hingga lebat dengan durasi di atas 30 menit.

“Situasi seperti ini harus diwaspadai karena cukup berbahaya meruntuhkan atau membawa material yang berada di puncak meluncur melalui kali atau sungai yang di sekitarnya ada permukiman,” harap Sonny.

BACA JUGA :   Hari Tani Nasional 2020, Bupati Purwakarta Apresiasi Program Terobosan Kementan

BPBD Sitaro kata dia, terus membangun komunikasi dengan personel Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang apabila terjadi potensi ancaman guguran material vulkanik di puncak Karangetang.

“Intinya kami tetap mengharapkan kewaspadaan dari masyarakat yang tinggal di sekitar sungai atau kali yang hulunya berasal dari puncak,” harap Sonny lagi.

Berdasarkan laporan pengamatan Pos Gunung Api Karangetang hingga Senin (15/5) pukul 24.00 WITA, asap kawah tidak teramati serta terdengar bunyi guguran lava lemah sampai kuat.

BACA JUGA :   TEC Gelorakan Semangat dan Motivasi Kader Golkar

Pada periode tersebut terekam tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 10-20 milimeter dengan durasi 50-81 detik, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 10 milimeter, durasi lima detik.

Terekam juga empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20-45 milimeter, S-P: 0.5-1 detik dengan durasi 10-15 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 20 milimeter, S-P: lima detik selama 15 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-20 milimeter, S-P: 15-21 detik selama 50-63 detik.

“Gempa guguran kembali terekam, sementara status Gunung Karangetang waspada level II,” tandasnya. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!