BPS Ungkap Australia Jadi Pemasok Terbesar Barang ke Papua

Putraindonews.com – Jayapura | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan Australia merupakan salah satu dari tujuh negara pemasok barang terbesar ke Bumi Cenderawasih pada Juli 2023.

Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina mengatakan impor Papua dari tujuh negara utama pada Juli 2023 tercatat sebesar 37,81 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sebesar 53,62 persen dibandingkan nilainya pada Juni 2023 sebesar 24,61 juta dolar AS.

“Berdasarkan data yang kami peroleh ada tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Juli 2023, yakni Australia senilai 24,61 juta dolar AS atau 52,54 persen, kemudian Singapura 9,64 juta dolar AS atau 20,57 persen, dan Malaysia dengan impor senilai 8,86 juta dolar AS atau 18,92 persen,” katanya, Selasa (15/8).

BACA JUGA :   Minim Standar Pelayanan, Azas Tigor ; Pendampingan Pemprov Jakarta kepada Pasien COVID 19 Tidak Serius

Menurut Adriana, total nilai impor kumulatif dari tujuh negara utama pada periode Januari-Juli 2023 adalah sebesar 192,39 juta dolar AS atau lebih rendah 5,36 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari-Juli 2022 sebesar 203,30 juta dolar AS.

“Untuk ketujuh negara tersebut, yakni Singapura, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jerman,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan impor Papua pada Juli 2023 tercatat senilai 46,85 juta dolar AS berupa migas senilai 18,50 juta dolar AS dan nonmigas senilai 28,35 juta dolar AS.

BACA JUGA :   Sekitar 1000 WNI Pindah ke Singapura Tiap Tahun, Bahlil: Saya Pertanyakan Nasionalismenya

“Dibandingkan Juni 2023, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 55,77 persen yang dipengaruhi oleh migas dan non migas yang mengalami peningkatan sebesar 120,11 persen dan 30,82 persen,” katanya lagi.

Ia menambahkan komoditas nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai 9,54 juta dolar AS atau sebesar 40,31 persen dari total nilai impor komoditas non migas utama. Red/RP

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!