PUTRAINDONEWS.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kita semua umat muslim di tanah air untuk memandang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bukan hanya sebagai sebuah acara rutin, bukan hanya sebagai lomba menang kalah dalam seni membaca al-quran.
“Saya mengajak kepada kita semuanya agar menjadikan MTQ sebagai suntikan energi bagi umat Islam di Indonesia untuk membumikan Al Quran dalam dunia nyata, membumikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim,†kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan MTQ Nasional XXVIII, di Gedung Serba Guna, Jl. Wiliam Iskandar, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (7/10) malam.
Hati kita, ujar Kepala Negara, seharusnya merasa damai setiap kali membaca Al Quran, merasa tentram setiap kali mendengarkan alunan ayat suci Alquran. Perasaan damai dan tentram itu, lanjut Kepala Negara, harus kita rawat, harus kita tularkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya percaya dengan begitu tidak ada lagi yang namanya hoax, yang namanya fitnah memfitnah, caci mencaci diantara sesama umat. Tidak ada lagi gesekan antar sesama saudara sebangsa dan setanah air Indonesia,†tegas Kepala Negara.
Ditambahkan oleh Presiden Jokowi, bahwa gesekan-gesekan itu semua itu kadang terjadi hanya karena urusan kecil, hanya karena urusan beda pilihan politik, hanya karena ego masing-masing.
Presiden juga mengingatkan, bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, yang menjadi berkah bagi alam semesta, yang membawa kebaikan bagi umat dan bagi Indonesia.
Karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan, sebagai umat muslim kita harus menjaga kerukunan, menjaga persaudaraan, menjaga persatuan, karena kerukunan, persaudaraan dan persatuan adalah kekuatan utama bangsa Indonesia untuk bergerak maju dan menjadi sumber energi untuk mewujudkan Indonesia yang baldatun toyyibatun warabbun ghofur.
Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Menag Lukman Hakim Syaifudin, Seskab Pramono Anung, Ketua DPD RI Oesman Sapta Oedang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan para Duta Besar Negara Sahabat. (**)