PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Badan POM mencetak rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Pembuatan Film yang dihasilkan melalui penyelenggaraan Lomba Film Pendek tentang Keamanan Obat dan Makanan. Rekor tersebut secara resmi diberikan oleh pihak MURI kepada Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito pada acara Penganugerahan Rekor MURI Gebyar Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) 1.095 Film Pendek Obat dan Makanan pada Hari Jumat (03/09).
Rekor tersebut juga diterima oleh Atalia Praratya selaku Ketua Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat yang telah bersinergi dengan Badan POM dalam penyelenggaraan lomba. Turut hadir pula pada acara tersebut adalah Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mulyo Hadi Purnomo.
Dalam kesempatan ini, Badan POM juga melakukan penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba film pendek tersebut. Pemenang lomba terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Juara Utama, Kategori Penegak Putra, Kategori Penegak Putri, Penggalang Putra, Penggalang Putri, dan Pramuka Berkebutuhan Khusus.
“Badan POM melalui Balai Besar POM (BBPOM) di Bandung menggandeng Kwarda Pramuka Jawa Barat dalam pelaksanaan KIE melalui Lomba Film Pendek tentang Keamanan Obat dan Makanan bagi Pramuka Penggalang dan Penegak se-Jawa Barat pada Juni-September 2021.
Dari lomba ini terkumpul 1.095 film pendek yang merupakan karya 2.099 anggota Pramuka Penggalang dan Penegak dari Kwartir Cabang di seluruh Jawa Barat,†jabar Kepala Badan POM dalam keterangan persnya.
“Ini merupakan bentuk inovasi KIE yang menjadi salah satu tugas dan fungsi Badan POM dalam melayani dan melindungi masyarakat. Pencapaian Rekor MURI ini tentunya sangat membanggakan.
Semoga dapat menjadi inspirasi bagi para kaum muda khususnya untuk menghasilkan bentuk edukasi masyarakat dengan memanfaatkan pengembangan teknologi,†lanjut Kepala Badan POM.
Menurut Atalia Praratya, satu hal yang juga perlu mendapatkan apresiasi adalah bahwa partisipasi aktif anggota Pramuka Jawa Barat dalam lomba ini mencerminkan motivasi dan semangat tinggi untuk berkontribusi nyata dalam peningkatan keamanan obat dan makanan, sekalipun di masa Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satunya ditunjukkan dari semangat keikutsertaan anggota Pramuka berkebutuhan khusus dalam lomba ini.
“Di tengah kondisi anak-anak sekolah pada masa pandemi ini, ketika pembelajaran dilakukan dari rumah dan interaksi dengan orang lain sangat terbatas, mereka butuh ruang kreativitas dan produktivitas untuk bisa menghasilkan karya, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Hal ini yang harus diapresiasi,†ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Badan POM menyatakan bahwa film pendek yang diproduksi tersebut mampu menyampaikan pesan-pesan edukatif dalam narasi yang mudah dipahami penonton generasi muda dan masyarakat umum.
Hasil karya yang diperoleh juga diharapkan dapat ditayangkan melalui platform yang dapat diakses oleh penonton dari mana saja, tidak terbatas hanya di wilayah Jawa Barat.
“Pencapaian ini diharapkan dapat direplikasi dan dikembangkan juga di provinsi lain, khususnya melalui jejaring Kwartir Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia. Semoga sinergi ini berkontribusi nyata pada peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan di Jawa Barat pada khususnya, serta di seluruh Indonesia pada umumnya,†tutup Kepala Badan POM. Red/Ben