CHARLY VH ST12Â DAN PIMRED FOKUS JURNALÂ A. YANI
PutraIndo News – Cirebon 21 Nop 2015. – Vokalis beken Setia band Charli Muhammad Van Houten, tadi malam diculik segerombolan wartawan dari kediaman orang tuanya di daerah Cirebon, Jawa Barat. Tanpa ampun, gerombolan penculik yang dipimpin Pimred Media Fokus Jurnal tersebut langsung membawa Charli ke Jakarta. Charli tak berdaya, vokalis bersuara seksi ini manut saja menuruti keinginan Yani. Sementara orang tua Charli yang melihat peristiwa tersebut juga tidak dapat berbuat apa, Apa modus penculikan ini ? Eeeit, jangan berprasangka buruk dulu. Charli diculik bukan untuk barter tebusan uang apalagi tindak kekerasan. Penculikan Charli tak lain sebagai upaya mendaulat penyanyi beken tersebut untuk tampil di acara Raker IIK dan Pelatihan Jurnalis Investigasi Media Maphikor (Masyarakat Pemerhati Korupsi) di hotel Megamatra Jakarta, besok. “Bukan menculik, tapi tepatnya kami menjemput. Karena memang sudah dijadwalkan Mas Charli hadir diacara itu“, jelas Yani. Wartawan memang jago mendramatisir dan memprovokasi, tambah Yani tersenyum.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kegiatan pelatihan media MAPIKOR bekerjasama dengan Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia ( IPJI ) dilaksanakan besok dan lusa. Menurut ketua Yayasan Maphikor Nasir Umar, acara akan dibuka secara resmi oleh ketua dewan pembina IPJI, Mayjen (pur) Drs Hendardji supandji,SH. Sedangkan nara sumber antara lain Prof N. Jenny dari lemhannas, praktisi hukum DR Eggi Sudjana,SH, advokad Andy Chandra SH, Dewan Pers serta Dir Tipikor Bareskrim MABES POLRI. Juga praktisi pers Lasman Siahaan SH dan Josep Hutabarat, SH.
Menurut Charli VH yang ternyata juga mulai menekuni dunia jurnalis dengan ikut mengelola media Fokusjurnal, Dengan adanya Pelatihan Jurnalis itu sangat bagus. “ Dan memang harus ada.., agar Indonesia bisa menciptakan para jurnalis yang cerdas dan Baik berperan dalam bidang kejurnalisan. Sehingga bisa menciptakan dan menghasilkan pemberitaan yang positif untuk membangun tingkat pengetahuan masyarakat makin lebih baik dan positif.“ Ujarnya.
Ditambahkan, sejauh ini pemberitaan di semua media sangat berkembang dan tambah meluas. Dari pengamatannya, Pers semakin cerdas. Meski tak bisa dipungkiri tingkat kuality kontrol pemberitaan ke masyarakat terkadang semakin melemah.“Barangkali karena sudah banyak bercampur dengan kepentingan kepentingan secara individu maupun kepentingan kepentingan yang lain lain.”, tandas vokalis asal kota udang ini. Sebagai bagian dari Keluarga Besar IPJI, Charli menorehkan harapannya semoga IPJI bisa menjadi sebuah wadah dan menjadi corong yang bisa menghasilkan para jurnalis yang cerdas, memproduksi berita berita yang betul-betul bisa membangun masyarakat dengan baik ketika di asumsi oleh masyarakatnya. Dan tingkat Quality Controlnya bisa memporsikan. Piawai memilah dan memilah mana yang baik di asumsi oleh masyarakat dan mana yang tidak baik buat di asumsi oleh Masyarakat.
“Intinya kode etik wartawan Indonesia harus ditegakkan. Wartawan yang tergabung di IPJI harus terus melaksanakan Social Control, namun bisa memilah antara Opini dan Fakta. Mengoreksi tanpa memprovokasi dan menyakiti. Kritik tetap diperlukan, namun dengan gaya elegan dan sejuk. Maaf bukan menggurui lho,..saya juga baru belajar kok, ha ha ha…“ Celoteh Charli mengakhiri. ( DPP IPJI )
*www.ipji.org