***
Putraindonews.com – Jakarta | Komisi VI DPR RI membongkar dugaan kasus mark up biaya gelang haji. Hal itu diungkap anggota Komisi VII DPR Abdul Wachid.
Wachid mengungkap perihal adanya penggelembungan) biaya gelang haji yang naik hingga 6 kali lipat.
Naiknya biaya gelang haji tentu menjadi salah satu faktor yang membuat biaya haji naik dan biayanya jadi membengkak.
Pada saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Beliau mengungkapkan jika ia ikut menyoroti hal kecil seperti gelang haji.
“Saya juga nyorotin yang kecil, ini namanya gelang haji, produk tempat lahir saya (Jepara),” katanya.
“Dulu, ini yang buat itu ketua yayasan saya Sultan Agung di Jepara, dikasih proyek oleh Kementrian Agama waktu itu…,” tambahnya.
Dia pun menuturkan adanya dugaan mark up biaya dengan jumlah yang fantastis. Itu diketahui setelah anggota panja BPIH memanggil salah satu pengrajin gelang haji.
Wachid mengaku jika ia mendapat keterangan langsung dari produsen gelang yang mengatakan jika biaya gelang haji hanya Rp5000.
Namun biaya yang sudah dianggarkan oleh Kemenag sebesar Rp30.000, atau hampir naik 5 kali lipat dari biaaya aslinya.
“Harganya di sini saya lihat, Pak Dirjen bahtah ucapan saya di sosial media, ini Rp30.00 sama diarsirnya Rp5000,” ujarnya. Red/HS
***