PUTRAINDONEWS.COM
BOGOR – JABAR | Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh menteri kabinet Indonesia Maju mengenai masalah belanja kementerian dan lembaga. “Dalam situasi seperti yang kita alami sekarang ini, kecepatan kita membelanjakan anggaran-anggaran yang ada di setiap kementerian seawal mungkin akan menjadi sebuah pengungkit bagi meredupnya kita tahu ekonomi global yang baru tidak bersahabat, juga adanya serangan virus Corona,†tutur Presiden mengawali pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Dampak Perekonomian Global di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/02/2020).
Presiden berharap sebelum Februari ini berakhir belanja agar segera direalisasikan secepat-cepatnya di seluruh kementerian dan lembaga. “Saya melihat, misalnya Kementerian PU sudah kemarin waktu di Bandung, sudah melakukan belanja yang sangat besar,†tambah Presiden.
Untuk kementerian-kementerian yang lain, Presiden berharap terutama yang berkaitan dengan belanja-belanja modal, dan belanja-belanja langsung. “Kementerian Sosial juga telah membelanjakan dalam rangka bantuan sosial PKH, saya kira ini juga akan sangat membantu,†tambahhya.
Kepala Negara berharap Dana Desa juga agar bisa langsung segera direalisasikan. sehingga desa-desa daya beli dan konsumsinya juga akan tidak terganggu. Turut hadir Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Marves Luhut B Pandjaitan, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, KSP Moeldoko, Ketua Wantimpres Wiranto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menlu Retno Marsudi, Mensos Agus Gumiwang, serta seluruh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Apresiasi Kerja Keras K/L Tangani Virus Corona
Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kementerian/lembaga atas kerja kerasnya dalam penanganan Virus Corona. “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh kerja keras yang dilakukan oleh Kemenko, oleh seluruh kementerian terutama Kementerian Kesehatan,†ujar Presiden.
Menurut Presiden, hal itu menunjukkan kewaspadaan, kehati-hatian, ekstra kerja keras sehingga virus itu tidak masuk ke Indonesia. “Meskipun kemarin ada 62 yang suspect tetapi setelah dicek semuanya pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri,†tambah Presiden.
Kepala Negara berharap agar terus menyampaikan ke media baik pagi, siang, malam sehingga informasi itu betul-betul konkret dan ada fakta-faktanya. “Sehingga persepsi yang ada di luar kepada pemerintah Indonesia betul-betul sangat serius dalam menangani ini,†pungkas Presiden akhiri arahan pada SKP.
Inventarisasi Kegiatan K/L
Mengantisipasi masih berkembangnya isu mengenai Virus Corona yang bisa berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan juga di kawasan Asia termasuk Indonesia, Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga membuat beberapa langkah dalam rangka melindungi perekonomian Indonesia dan terus mendorong pertumbuhan ekonomi agar terjaga momentumnya.
“Walaupun kita memahami bahwa beberapa sektor sudah terpengaruh. Dari sisi pariwisata dalam hal ini kita melihat adanya penurunan dan juga dari sektor industri dan harga komoditas,†ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, saat memberikan Keterangan Pers usai Sidang Kabinet Paripurna (SKP) tentang Antisipasi Dampak Perekonomian Global.
Seluruh kementerian/lembaga, menurut Menkeu, diminta untuk betul-betul melakukan percepatan dari belanja kementerian/lembaga, termasuk menggunakan belanja kementerian/lembaga untuk mendukung pariwisata. Menurut Menkeu, dirinya telah melaporkan di kabinet mengenai posisi pencairan anggaran sampai dengan tanggal 10 Februari 2020. Berbagai belanja kementerian/lembaga, tambah Menkeu, di luar belanja pegawai yang biasanya dalam bentuk gaji dan tunjangan, yakni belanja barang dan modal mengalami kenaikan, namun masih bisa dipacu lebih cepat lagi. “Termasuk dalam hal ini kementerian PUPR yang sudah melakukan belanja yang cukup besar pada bulan Februari ini dalam bentuk belanja modal. Itu adalah salah satu indikasi yang bagus,†ujar Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan, menurut Menkeu, juga meminta kepada seluruh kementerian/lembaga untuk mempercepat belanja terutama yang bisa dieksekusi secara cepat dan langsung mempengaruhi masyarakat, termasuk belanja Dana Desa. “Sampai dengan tanggal 10 ini sudah lebih dari 530 triliun…586 miliar, 586 miliar Dana Desa yang sudah kita cairkan untuk lebih dari 1.490 desa,†sambungnya.
Ini, menurut Menkeu, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu pada bulan Februari dimana pencairannya hanya 317 miliar. Seperti kemarin juga disampaikan, sambung Menkeu, dirinya bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Menteri Desa akan melakukan pencairan langsung kepada rekening sekolah untuk biaya operasi sekolah dan untuk desa langsung kepada rekening desa. “Tujuannya apa, adalah agar seluruh anggaran pemerintah yang memang sudah ada di dalam APBN bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan berputar sehingga dia bisa mendorong perekonomian di Indonesia,†tambah Sri Mulyani seraya menyampaikan bahwa kebijakan tersebut hasil koordinasi Menko Perekonomian dan Menko Maritim dan Investasi dalam rangka untuk mendorong ekonomi. (*)