Demo PMII
Putraindonews.com – Maluku Utara kamis 19 Januari 2017. Koordinator Demontrasi atau Pimpinan Orasi yang bernama Syamsudin Latif menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang selalu di perebutkan oleh Bangsa yang ada di dunia, Indonesia ibarat gadis cantik seksi dan menarik yang selalu ingin di perebutkan oleh siapa saja, indonesia Negara yang kaya sumber Daya Alam, tetapi indonesia merupakan Negara yang masyarakatnya termiskin di dunia. ucapnya.
Menurut Syamsudin bahwa, ternyata kemiskinan indoensia karena disebabkan oleh indoensia bekerja sama dengan bangsa asing, salah satunya dengan Negara jepang yang disebut dengan Negara Sakura atau Matahari terbit jika kita kembali melihat dalam konteks kesejarahan. Negara ini merupakan salah satu Negara yang punya kekuatan besar dalam sejarah perang dunia kedua II, yang mampu membuat pangkalan militer di pulau Morotai dan itu ditakuti oleh Negara sekutu salah satu adalah Amerika Serikat (AS).
Morotai merupakan Pulau yang bersejarah dengan menyusahkan cerita masyarakat Maluku Utara ketika Jepang menguasai Morotai sebagai tempat militer dan landasan pesawat melawan Sekutu (Amerika Serikat dan Inggris).di perang dunia ke II,masyarakat Maluku Utara pada saat ini dijadikan Buru kasar dengan kerja Paksa,diperkosa dan dibunuh serta dijadikan budak,akhirnya
saat ini para orang tua masih trauma dan ketakutan ketika mendengar nama Jepang lanjutnya.
Sementara menurut keterangan menteri Maritim Luhut B.Panjaitan bahwa kerjasama ini untuk mengaktifkan lapangan pesawat di Morotai dan tempat para lanjut usia masyarakat Jepang di lain sisi Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi surat Sultan Tidore dengan menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia dan Jepang di Morotai pada sektor Perikanan dan lebih parah lagi Presiden dan Menteri tidak menghargai hak ulayat kesultanan dan mengambil kebijakan secara sepihak.paparnya.
“Untuk itu kami selaku anak Negeri menolak keras kerja sama Indonesia dan Jepang di Morotai, menurut pengkajian kami hasil kerjasama ini menguntungkan pada pihak Jepang, karena 70% di kelolah oleh Jepang dan 30% di kelolah Indonesia, harapnya.
Kami atas nama Penggerak Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Se-Maluku Utara (PC.PMII Kota Ternate, PC Kota Tikep, PC.Kapsul, PC.Halut, PC.Halsel, Komisaris UNIPAS dan Komisaris UNIBRA) Menyatakan sikap ada enam (6) poin:
1. Mendesak kepada pemerintah provinsi, DPRD provinsi, Kadis Pariwisata dan Kadis perikanan membuat MoU menolak Indonesia Jepang Maritim Forum (IJMF) di Morotai.
2. Mendesak kepala kadis Pariwisata dan Perikanan Stop membuat hutang Kepada investasi asing di Maluku Utara.
3. Presiden dan Gubernur hentikan penjualan pulau tempat Wisata di Maluku Utara (Morotai dan Widi).
4. IJMF Sebagai instrument Negara Amerika melalui Jepang untuk menghancurkan Bangsa Indonesia.
5. Mendesak Presiden, DPR-RI, Menteri Maritim, Kelautan dan Perikanan agar mengkaji kembali kontrak kerja Indonesia dan Jepang serta lahirnya UU yang pro Rakyat.
6. Meminta kepada presiden dan Gubernur untuk menyerahkan pengelolaan para wisata dan Perikanan ke pengusaha Lokal dapat melibatkan masyarakat Maluku Utara. (jun /ilon)