PUTRAINDONEWS.COM
JAKARTA | Kemenag Gelang jemaah haji Indonesia tahun ini dilengkapi dengan QR Code. Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Nasrullah Jasam mengatakan QR code pada gelang itu memuat data rinci jemaah haji, antara lain: identitas, daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi.
“Saat ini gelang jemaah masih dalam proses produksi. Saya sudah ambil sampelnya untuk disimulasikan dengan scan QR Code untuk memastikan kode itu support dengan aplikasinya (Haji Pintar),†jelas Nasrullah Jassam di Jakarta, Kamis (07/06).
Menurut Nasrullah, gelang jemaah haji diproduksi pelaku sektor industri kecil menengah di Desa Bakalan, Kalinyamatan, Jepara. Namun demikian, pemotongan lembaran bajanya menjadi batangan gelang dilakukan di salah satu pabrik pengolahan logam di Kudus.
“Pengerjaan gelang haji memang tidak dikerjakan oleh perusahaan besar dengan tujuan membantu menghidupkan sektor industri kecil menengah,†ujar Nasrullah.
“Saat ini sudah lebih dari 40% gelang yang selesai. Proses yang belum tinggal finishing karena pemotongan sudah selesai,†imbuhnya.
Gelang jemaah haji ini terbuat dari baja putih yang bisa disebut monel atau stainless Steel. Ketebalan monel 1,2 mm BA Type 304 2B dengan unsur kimia Carbon, Mangan, Silikon, Chrom, Phospor, Sulfur. Gelang haji memiliki dimensi panjang 214,47 – 216,47 mm, lebar 10-12 mm, tebal 1,2 mm, dan berat 26 gram.
“Gelang ini didesain tahan api,†jelas Nasrullah.
Setelah batangan gelang selesai diproduksi, gelang setengah jadi ini dikirim ke embarkasi untuk proses pembuatan grafir nama, nomor kloter, dan nomor paspor. Pemberian identitas jemaah dilakukan di Embarkasi masing-masing sesuai ketentuan berdasarkan pra manifest pemberangkatan.
Bagian dalam gelang, tercetak grafir Kementerian Agama beserta logo dan keterangan tahun. Sedang bagian luarnya, memuat informasi identitas jemaah berupa embarkasi haji dan tahun keberangkatan, nomor kloter, nomor paspor, tulisan Al-Hajj Al-Indonesii (dalam huruf Arab), bendera merah putih, QR code, dan nama jemaah haji.
“Gelang yang siap pakai dikemas dalam kantong plastik dan diberi label identitas lengkap jemaah mulai dari nama, kode embarkasi, nomor paspor, dan nomor kloter. Kemasan itu diklip menggunakan head machine,†jelas Nasrullah.
“Gelang siap pakai diserahkan kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi di setiap Asrama Haji sesuai dengan kloternya pada saat jemaah akan berangkat ke Bandara,†sambungnya.
Gelang haji juga dilengkapi pengait dengan tiga lobang ukuran dan karet pengunci agar pengait gelang tidak mudah lepas. Warna tiap embarkasi juga dibuat berbeda dengan rincian sebagai berikut:
1. Embarkasi Aceh (BTJ): Hijau Daun
2. Embarkasi Medan (MES): Hijau Tua,
3. Embarkasi Padang (PDG): Merah Marun,
4. Embarkasi Batam (BTH): Merah Cabe (Khusus jemaah asal Jambi, warna gelangnya Hijau Toska),
5. Embarkasi Palembang (PLM): Orange.
6. Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): Biru,
7. Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS): Biru
8. Embarkasi Surakarta (SOC): Kuning,
9. Embarkasi Surabaya (SUB): Coklat,
10. Embarkasi Mataram (LOP): Biru Telur Asin
11. Embarkasi Banjarmasin (BDJ): Biru Muda.
12. Embarkasi Balikpapan (BPN): Merah Muda,
13. Embarkasi Ujung Pandang (UPG): Ungu,
14. Embarkasi Palangkaraya (BPN): Merah Pink
“Jumlah gelang haji yang diproduksi sesuai dengan kuota jemaah, di tambah petugas. Rinciannya 204.000 jemaah dan 2.525 petugas kloter. Pembuatannya mengacu pada jumlah kuota jemaah haji tiap embarkasi,†jelas Nasrullah.
Nasrullah yang sudah melihat langsung proses pengerjaan gelang haji di Jepara ini mengaku yakin pembuatan gelang akan selesai sebelum keberangkatan haji. (**)