Putraindonews.com – Lebak | Harga gabah kering panen di tingkat penggilingan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melonjak hingga mencapai Rp5.700/kilogram.
Kenaikan harga tersebut melebihi harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.100/kilogram berdasarkan ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Kita mengapresiasi harga gabah kering panen di tingkat penggilingan mencapai Rp5.700/kg itu,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar saat mengunjungi pabrik beras di Malingping, Lebak, Banten, Sabtu (20/5).
Pemerintah Kabupaten Lebak tentu merasa senang jika harga gabah kering panen di tingkat penggilingan Rp5.700/kg dan lebih tinggi dibandingkan HPP Rp5.100/kg.
Melonjaknya harga gabah itu dipastikan tingkat pendapatan ekonomi petani lebih baik, sehingga dapat bermuara pada kesejahteraan kehidupan keluarga mereka.
Mereka petani bisa meraup keuntungan cukup besar dengan harga gabah kering panen di penggilingan menembus Rp5.700/kg.
Jika panen menghasilkan produktivitas gabah kering panen rata-rata enam ton dengan harga Rp5.700/kg maka pendapatan petani bisa mencapai Rp34,2 juta/hektare.
Sedangkan, biaya produksi Rp10 juta/hektare, karena adanya bantuan subsidi pupuk dan benih yang diberikan pemerintah.
Karena itu, pendapatan petani bersih setelah dipotong biaya produksi bisa mengantongi keuntungan Rp24,2 juta selama empat bulan.
“Kami mendorong petani agar cepat melakukan gerakan tanam bagi petani yang sudah panen,”kata Deni.
Ia mengatakan, kini menargetkan produksi gabah kering panen Januari -Desember 2023 mencapai 641.318 ton dari areal sawah yang dipanen seluas 112.119 ton dengan dua musim tanam.
Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan khususnya pertanian padi sawah dan padi gogo. Red/RZ