PUTRAINDONEWS.COM
PEKANBARU | Kesedihan mungkin itulah yang dirasakan warga disekitar lokasi kegiatan pengeboran minyak yang d ilakukan PT Nothern Yamano Technology Oli Resourch East Pamai.
Pasalnya, sampai sekarang perusahaan belum memenuhi hak warga berupa ganti rugi lahan. Padahal suara keras mesin sudah terdengar, peralatan juga sudah mulai tampak dilokasi.
Ironisnya lagi, ternyata, Ketua RT 01 Dewanto mengaku dirinya tidak pernah dikasih kabar akan ada operasional pengeboran minyak di lokasi wilayah kerja yang dipimpinnya.
“Baru tau setelah ada warga mengeluhkan ganti rugi lahan. Dan perusahaan datang bawa surat izin kepada saya. Sebelumnya tidak ada. Tiba-tiba sudah beroperasi,”jelas dia,belum lama ini.
Dia menyebutkan, ada laporan warga sekitar operasional perusahaan yang tinggal berdekatan dengan tempat lokasi pengeboran minyak merasa khawatir setiap hari mendengarkan bunyi keras suara mesin. Termasuk ancaman limbah nantinya.
Ketua LPPNRI Riau, DS Sagala mengatakan, dirinya sangat menyayangkan ulah dari perusahaan yang terkesan cuek dengan warga.
“Lihat saja sama ini rumah pak Erwin ada bayi. Suara mesin terdengar keras. Ditambah lagi nanti ancaman limbahnya. Harapan saya, perusahaan bisa menyelesaikan ganti rugi lahan milik masayarakat. Kalau tidak dilakukan hentikan sajalah kegiatan pengeboran itu,”ujar DS SagalaÂ
Warga sekitar Tukimin menjelaskan, perusahaan tidak memperdulikan nasib masyarakat sekitar operasionalnya. Ganti rugi lahan belum dipenuhi, pekerjaan terus berlanjut.
“Saya dan keluarga hanya ditawarkan dan Rp1 juta. Supaya pindah rumah, selama dilakukannya eksplorasi minyak ini. 1 bulan Rp1 juta. Selama 5 bulan dilakukan nya pekerjaan tersebut. Saya disuruh untuk meninggalkan rumah ini. Saya tolaklah,”tegas Tukimin.
“Yang kami minta hanya pembebasan lahan yang sering disebut ganti rugi. Tapi, perusahaan terkesan tidak perduli,”ungkapnya.
Berita sebelumnya, Menanggapi ini, Humas PT Nothern Yamano‎ Technology Oli Resourch East Pamai, Jhoni Anwar membantah tidak melakukan ganti rugi lahan.
Jhony juga mengklaim telah melakukan kesepakatan dengan beberapa warga.
Jhoni sendiri tidak memberikan komentar terlalu banyak atas penolakan warga yang berdampingan dengan lokasi pengeboran minyak tersebutÂ
â€Kami bukan tidak mau memberi ganti rugi pada masyarakat,sebelum kami mendapatkan hasilnya. Permintaan masyarakat akan minta ganti rugi dan pertemuan sudah dilakukan,namun belum ada kesepakatan,” jelasnya.
“Saya tidak mau lagi berkomentar lagi, saya takut lain ngomong disini. Lain disampaikan (media,red),” pungkasnya.***
( Sumber ; SuaraRaya.Com )