PUTRAINDONEWS.COM – PANGKALPINANG | Polri sebagai garda terdepan dalam bertugas melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat agar masyarakat merasa aman dan nyaman,tentulah tugas tersebut tidaklah mudah bagi aparat kepolisian di pusat maupun di daerah tidaklah mudah, sebaliknya tanggung jawab menjaga kondisi negara atau daerah sangatlah berat.
Terlebih saat momen ‘pesta demokrasi’ Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 pihak aparat kepolisian terus berupaya menjaga situasi keamanan di negara Indonesia dalam kondisi aman meski di daerah ibukota sempat terjadi kerusuhan.
Bahkan menjelang atau pra gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta personil aparat kepolisian bersama TNI termasuk aparat tetap berupaya menjaga situasi keamanan bangsa dan negara Indonesia dari tindak kekacauan.
Terbukti kondisi keamanan di negara Indonesia sampai saat ini atau hingga pasca gugatan atau hasil putusan sidang di MK Jakarta aman dan kondusif.
Begitu pula kondisi keamanan di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sampai saat ini terbilang aman dan kondusif.
Kondisi ini tak lepas peran atau kerja keras aparat kepolisian di daerah yang senantiasa bekerja keras termasuk TNI maupun aparat penegak hukum lainnya turut mendukung dalam menjaga Babel tetap aman dan damai.
Terkait hal itu pula sejumlah pewarta atau jurnalis dari berbagai media online yang tergabung di Ikatan Media Online (IMO) Indonesia dan Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bangka Belitung, Rabu kemarin (3/7/2019) melakukan giat silahturahmi ke Mapolda Babel.
Kunjungan para perwakilan pewarta/jurnalis pengurus IMO Indonesia dan HPI Babel saat itu guna melalukan dialog langsung dengan Kapolda Babel, Brigjen Pol Drs Istiono yang didampingi langsung Kabid Humas Polda Kep Babel, AKBP Maladi.
Tak sebatas itu saja, di sela-sela kunjungan tersebut Wakil Ketua IMO-Indonesia DPW Babel Babel Amir Hamzah menyerahkan cindera mata berupa plakat sebagai wujud apresiasi jurnalis dalam rangka HUT Bhayangkara ke-73 tahun 2019 ini.
Selain perwakilan IMO Babel, para perwakilan jurnalis lainnya pun yakni Aas Asrori (pimpinan media spotberita.com & lintasanberita.com) sempat pula menyerahkan langsung plakat kepada Kapolda Babel.
Hal serupa pun dilakukan pula oleh Wakil ketua bidang Bantuan Hukum dan Perlindungan WartawanHPI Babel Sapta Qodria Muahfi SH, didampingi wakil sekjen HPI Babel, Abdul Hamid SH menyerahkan langsung plakat kepada Kapolda Babel.
Pemberian penghargaan atau plakat tersebut kepada Kapolda Babel ditegaskan pula oleh satu jurnalis senior Babel, Ryan Augusta Prakasa S.Sos tak lain sebagai wujud apresiasi pihaknya terhadap kinerja kepolisian di daerah Babel yang dianggap berhasil mencegah aksi kerusuhan pra dan pasca sengketa Pilpres 2019 di bawah pimpinan Brigjen Pol Drs Istiono.
“Hal ini tak lain sebagai wujud apresiasi dari kami para jurnalis terhadap kinerja Polda Bangka Belitung yang dipimpin bapak Brigjen Pol Drs Istiono,” ungkap Ryan.
Dalam dialog di ruang kerjanya, Kapolda Babel Brigjen Pol Istiono menyambut hangat atas apresiasi positip dari para perwakilan jurnalis terhadap Polda Kep Babel termasuk kepada dirinya.
Suasana dialog saat itu terkesan begitu akrab antara para jurnalis/pewarta dengan Kapolda Babel lantaran di sela-sela dialog diselingi canda dan tawa
“Alhamdulillah. Semua ini tak lain berkat dukungan para insan jurnalis atau pers termasuk dukungan masyarakat Babel yang sama-sama menjaga situasi keamanan di Babel jadi kondusif,” ujar jenderal bintang satu ini dengan nada merendah di hadapan para jurnalis.
Namun dalam kesempatan itu pula Istiono sempat berpesan agar para jurnalis atau media massa dalam memberitakan sesuatu yang disampaikan ke publikasi hendaknya benar-benar fakta dan bukan hoax.
“Khususnya media online sebab kalau dipublis berita yang sesuai fakta namun begitu cepat menyebar kemana-mana. Nah ini yang yang sangat berbahaya,” tegasnya.
Begitu pula halnya lagi-lagi ia mengingatkan agar media baik online, cetak maupun elektronik hendaknya tidak memberitakan hal-hal yang menyangkut agama atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat yang sifatnya mengadu domba atau perpecahan antar masyarakat.
“Hendaknya lebih berhati-hati dalam memberitakan hal yang menyangkut agama terutama dalam memberikan judul berita karena jika salah dampaknya luas dan akan mengancam situasi kerukunan antar umat bergama,” pesannya.
Rikky Fermana – Babel