PUTRAINDONEWS.COM
Busan – Korea Selatan | 27 November 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, Asia Tenggara dan Asia Timur. Ini merupakan dua ekonomi power nya cukup besar. Nah, kalau kita bersinergi maka power economic power akan semakin besar dan tentunya memerlukan jaminan keamanan dan stabilitas. Terkait dengan masalah ini, maka perlu memperhatikan situasi di Semenanjung Korea. “Indonesia ingin melihat Semenanjung Korea yang damai dan stabil,†kata Presiden Jokowi pada acara Leaders’ Retreat Luncheon di APEC Nurimaru House, Busan, Selasa (26/11) sebagaimana dikuti Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan di Lotte Hotel, Busan, Selasa (26/11) malam. Menurut Menlu, Presiden memberikan dukungan bagi upaya yang sudah dilakukan oleh Presiden Moon untuk terus melakukan engagement dengan Korea Utara. “Presiden mengatakan penting juga bagi kita ASEAN untuk terus mengirimkan pesan perdamaian yang sama kepada Korea Utara (Korut),†jelas Menlu. Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan mengenai pentingnya denuklirisasi karena tanpa denuklirisasi maka tidak akan mungkin terwujud perdamaian dan stabilitas di kawasan Semenanjung Korea. Sebagai penutup, lanjut Menlu, Presiden mengatakan bahwa kalau kita bicara mengenai perdamaian maka perdamaian itu tidak cukup, tidak adanya perang. Tetapi perdamaian positif yang lebih baik adalah apabila perdamaian itu disertai dengan pemberdayaan, pembangunan, perlindungan, inklusivitas yang pada akhirnya akan lebih bermanfaat, dan akan dapat menopang perdamaian itu sendiri secara sustainable. “Nah, kalau kita semua dapat bersungguh-sungguh terus membangun strategic trust juga strategic confidence maka insyaallah perdamaian yang positif ini dapat tercapai secara sustainable,†kata Menlu mengutip Presiden Jokowi. Sebelum menghadiri jamuan makan siang, sebelumnya Presiden Jokowi dan Presiden Korea serta pemimpin negara ASEAN, menghadiri ASEAN-RoK Startup Summit dan ASEAN-RoK Innovation Showcase di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO). (**)