***
Putraindonews.com – Sumba Barat Daya | Kondisi hujan yang terus-menerus mengguyur beberapa wilayah Indonesia Timur membawa sejumlah dampak buruk bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) utamanya di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pengalaman pilu itu kini dirasakan Apliana Dendo, pelaku UMKM di Desa Dedepada, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Saat ditemui PutraIndonews di tempat usahanya, Sabtu (8/4), Apli bercerita, mereka dihadapkan pada masalah menurunnya tingkat daya beli konsumen ketika tiba musim hujan.
“Kalau musim hujan seperti saat ini, kami tentu stres karena barang dagangan tidak terjual, masyarakat tidak banyak yang keluar rumah, andaipun ada ya sedikit,” ujar Apli lesuh.
Baca Juga : dicuek pemerintah, lukas cerita susahnya kembangkan potensi wisata di atas lahan miliknya
Ia menyebut keluhannya bukan tanpa dasar, bahwa kebutuhan ekonomi seperti makan minum Apli dan keluarga bersumber dari usaha kecil-kecilan.
“Kalau kebutuhan sehari-hari sumbernya dari usaha kios ini, berusaha untuk cukupkan saja, karena tidak ada lagi pendapatan lain,” imbuhnya.
Tidak sampai disini, ketika PutraIndonews terus menggali sumber modalnya, Apli dengan raut wajah lemas bercampur malu mengatakan kalau modalnya hanya mengandalkan dari koperasi harian.
“Modal buka usaha saya dari koperasi harian, saya pinjam 1 juta dengan setoran 50 ribu/hari selama 1 bulan. Kalau barang tidak laku, kami dikasih waktu 2-3 hari tapi anggunannya tetap berjalan,” curhat Apli.
Kondisi yang dialami Apli kini banyak dirasakan sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Sumba Barat Daya akibat tingginya intensitas di wilayah itu. Red/Nov
***