Putraindonews.com, Kota Bandung – Kementerian Pertahanan RI mengakui bahwa besarnya dukungan pemerintah kepada PT Dirgantara Indonesia mampu berkontribusi positif atas kemajuan industri kedirgantaraan dalam negeri.
Dukungan pemerintah kepada PT Dirgantara Indonesia (DI), di antaranya mencakup kontrak-kontrak pembelian pesawat untuk TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut, serta dukungan untuk mengembangkan pesawat serbaguna N219 yang saat ini dibangun PT DI.
“Kementerian Pertahanan dalam hal ini Mabes TNI dan markas besar angkatan berkontribusi positif pada perkembangan, kemajuan dirgantara Indonesia,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemenhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat ditemui di sela acara kumpul media dan tur di kompleks produksi PT DI di Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/9).
Edwin mengatakan dukungan itu mutlak karena PT Dirgantara Indonesia saat ini merupakan penggerak utama (leading sector) dari pengembangan industri kedirgantaraan dalam negeri.
“Kita banyak melaksanakan kontrak, di mana di dalamnya terdapat transfer of technology (ToT), termasuk offset,” kata Edwin.
Kementerian Pertahanan beberapa tahun lalu telah memesan sembilan unit pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat TNI Angkatan Udara dan beberapa unit pesawat CN235 untuk TNI Angkatan Laut.
Tahun ini, PT DI pada tahap akhir produksi unit keenam pesawat NC212i untuk TNI AU.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dalam kesempatan sama menjelaskan berkat dukungan pemerintah, perusahaan berhasil membukukan kontrak sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat lebih.
“Ini pertama dalam sejarah PT DI mencapai kontrak sebesar itu,” kata Gita.
Dia melanjutkan PT DI saat ini dalam proses menyelesaikan kontrak pembelian pesawat, yang di antaranya mencakup beberapa unit NC212i, restorasi beberapa unit CN235, dan juga menyelesaikan pesawat antikapal selam untuk TNI AL, serta modernisasi beberapa unit C-130 Hercules TNI AU.
“Yang kontrak efektif, CN235 untuk Angkatan Laut sudah efektif, kemudian restorasinya Angkatan Udara sudah efektif, kemudian ada juga kontrak NC212 untuk Angkatan Udara Filipina,” kata Gita menyebut beberapa kontrak pembelian yang efektif sepanjang tahun 2024.
Kemenhan RI dan PT Dirgantara Indonesia menggelar kegiatan tur ke fasilitas-fasilitas produksi pesawat buatan PT DI di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Dalam kegiatan itu, sejumlah jurnalis dari media nasional dan wilayah Bandung berkeliling melihat langsung fasilitas perakitan akhir pesawat NC212i, CN235, dan N219. Red/SG