Kolonel Mar Bambang Priambodo, Korda kemenham saat memberikan materi
Mapikor. Ternate – Kordinator Daerah Kementrian Pertahanan Provinsi Maluku Utara Kolonel Mar Bambang Priambodo, menggelar pembekalan pemahaman tentang Ancaman Non Militer kepada para pelajar dan Mahasiswa bertempat di Aula Makolanal Ternate Jl. Sultan Babullah Ternate, Rabu (12/04).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kakorda Kemhan Prov Malut Kolonel Mar Bambang Priambodo, Palaksa Lanal Ternate Letkol Laut (P) Hendro, Perwakilan Kepala BNNP Malut, Sekban Kesbangpol Malut, Perwakilan Kadis Damkar, Para Alumni Bela Negara dan PCTA Maluku Utara serta diikuti oleh 100 peserta Siswa, Tingkat SLTA Sederajat dan Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Malut.
Dalam ini pemateri oleh narasumber Kakorda Kanhan Malut Kolonel Mar Bambang Priambodo dan Perwakilan dari Dinas Perhubungan, Stansyah yang membawakan materi Pemahaman Proxy War “Dimensi Ancaman Non Military” yaitu perang gaya modern yang saat ini dilaksanakan Negara-Negara Super Power untuk menguasai energi maupun sumber daya alam negara lain dengan berbagai bentuk cara yang bersifat soft dan menggunakan Invisible Hand dengan berusaha merusak tatanan perekonomian, sosial budaya, aspek kesehatan, pemanfaatan teknologi, penyusupan legislasi, penyusupan ideologi dan politik sehingga segala kepentingan negara luar dapat dengan mudah masuk dan mengeruk seluruh sumber energi, sumber pangan maupun sumber daya lainnya untuk kepentingan dalam negerinya.
Kakorda Kanhan Malut Kolonel Mar Bambang Priambodo, saat ditemui awak media menyampaikan bahwa pentingnya pemahaman tentang Proxy War/Ancaman Non Militer dalam bentuk ancaman nir militer karena saat ini di Negara kita ancaman tersebut sudah sangat terasa, bahkan sudah berjalan sedemikian rupa salah satunya adalah pelemahan para generasi muda dengan berbagai cara seperi Narkoba, Pergaulan Bebas serta melunturkan nilai-nilai jati diri kebangsaannya.
Lanjut Kolonel Mar Bambang, Kegiatan ini sangat penting untuk membentengi mereka dengan pemahaman-pemahaman maupun penanaman kembali nilai-nilai jati diri bangsa sehingga diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berkompeten dalam rangka melanjutkan pembangunan. *(Penrem 152/Bbl-Sul)*