Krisis Pangan dan Kekeringan Berdampak Pada Menurunnya Pendapatan Masyarakat di Sumba Barat

Putraindonews.com – NTT | Pedagang Pasar Kabukarudi mengeluh akibat sepi pembeli. Pasar Kabukarudi yang berada di Desa Kabukarudi, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT, biasanya dipadati pengunjung dari berbagai pelosok desa yang tersebar di Kecamatan Lamboya kini mendadak sepi.

Menurut salah seorang pedagang, situasi ini baru dialaminya dari 2 tahun terakhir semenjak Ia berdagang di Pasar tersebut.

“Baru kali ini sepi pembeli, biasanya ramai disini, pedagang yang biasa bawa sayur, Lombok, tomat dan hasil kebun yang lain juga sudah tidak banyak,” jelas Ibu Dora kepada Putraindonews.com, Selasa (7/11/23).

BACA JUGA :   Sejumlah Proyek Dihapus, Pembangunan Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis Nasional

Tak hanya Ibu Dora, salah seorang pedagang lainnya juga menyampaikan hal yang sama, sepinya pembeli membuat mereka kecewa.

“Sepi sekali, tidak biasanya. Bisa jadi tidak ada keuntungan karena untuk datang di pasar, saya juga sewa ojek untuk muat barang. Sampai di pasar barang tidak laku,” larahnya.

Ia menuturkan bahwa minim nya pembeli bukan tanpa sebab, krisis pangan yang dialami saat ini ketika musim kemarau panjang membuat pendapatan masyarakat kian menurun.

BACA JUGA :   Kurangi Polusi Warna di Air Industri Batik Cetak, BRIN Kembangkan Teknologi Baru

“Bisa jadi karena tidak ada uang, soalnya yang datang pasar rata-rata pakai baju kantor, masyarakat biasa pendapatan dari berkebun, tapi sekarang tidak ada hujan jadi tidak ada lagi sumber pendapatan,” urainya dengan penuh semangat.

Dari situasi yang dialami pedagang Pasar Kabukarudi, kita bisa mengambil hikmahnya. Krisis pangan dan Kekeringan adalah momok yang merusak sendi kehidupan masyarakat secara perlahan. Red/Nov

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!