Putraindonews.com – KOBA,— Ruas jalan desa Nibung Kecamatan Koba memang tidak henti-hentinya menjadi perbincangan dan keluhan pengendara kendaraan roda dua dan empat saat diguyur hujan, bahkan kembali lagi ruas jalan tersebut tergenang banjir setelah diguyur hujan dari Senin (17/10) dini hari sampai dengan pagi hari.
Menurut kaki (45) salah seorang pengendara sepeda motor yang melintas dan sempat mengalami mati mesin mendadak mengatakan, bahwa permasalahan banjir di ruas jalan nasional yang berada di desa Nibung Kecamatan Koba ini sudah berlangsung lama. “Saat ini, jangankan sampai seharian diguyur hujan. Bahkan, dalam beberapa jam saja diguyur hujan lebat dapat dipastikan ruas jalan Nibung ini pasti terendam banjir,” ujar Yulis kepada MAPIKOR di lokasi banjir, Senin (17/10) kemarin.
Lanjutnya, bahkan permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak ini sudah sering menjadi viral di media sosial, media cetak dan elektronik. Namun, faktanya hingga saat ini banjir di ruas jalan desa Nibung ini tetap terjadi dan terjadi lagi. Sementara, Pemerintah melalui dinas instansi terkaitnya sampai saat ini terkesan seolah-olah tetap menutup mata. “Saat ini, saya mau mengantar anak sekolah saja ke SMA Koba sembari ke pasar jadi terhambat karena jalan banjir,” imbuhnya.
Diharapkannya, agar Pemerintah Pusat melalui perpanjangan tangannya yakni satker yang ada jangan lelet menyikapi permasalahan yang terjadi di ruas jalan Nasional ini. “Ada kami baca di berita koran, bahwa permasalahan banjir di ruas jalan Nibung ini bukan menjadi tanggungjawab Pemda, juga bukan tanggungjawab Pemprov Babel. Nah lantas, jadi tanggungjawab siapa dan kenapa sampai berlarut-larut dibiarkan padahal masyarakat sudah membayar pajak,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Koba, AKP Ricky Dwiraya Putra, SIK menegaskan, bahwa menyikapi permasalahan banjir di ruas jalan nasional desa Nibung ini pihaknya membantu masyarakat yang lalu lalang agar tidak terjebak macet. “Kendati baru diguyur hujan beberapa jam sejak dini hari tadi, namun air menggenang jalan sepanjang 150 meteran cukup memprihatinkan dengan kedalaman mencapai selutut orang dewasa. Maka dari itu, kita membantu mengatur lalu lintas terutama sepeda motor yang mesinnya mati mendadak akibat tergenang air,” ujarnya.
(Rhena)