PUTRAINDONEW.COM
Dalam sambutannya, Wagub mengatakan bahwa kapasitas dari perempuan Banten  memiliki potensi luar biasa untuk dapat dikembangkan serta menjadi salah satu ujung tombak dari perekonomian Banten yang ada. Dalam kaitan pembangunan,  memperhatikan kesetaraan gender sudah menjadi salah satu komitmen dari Pemerintah Provinsi Banten untuk penguatan pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten agar lebih stabil. Keikutsertaan dari para perempuan Banten ini menjadi salah satu faktor yang perlu dimaksimalkan.
Wagub menjelaskan, berdasarkan data BPS dari 2016, pertumbuhan perekonomian suatu daerah ditentukan dari kontribusi para perempuan, khususnya para perempuan yang ada di Provinsi Banten. Dalam kesempatan ini, Wagub berharap dalam konteks strategi kebijakan Pemerintah Provinsi Banten dapat memaksimalkan potensi tersebut, dimana bisa dilihat dari kegiatan Gelar Hasil Indrustri Rumahan Perempuan Banten yang produktif, inovatif maju dan mandiri telah berhasil me-launching aplikasi SIJELITA.
“Aplikasi ini mempermudah masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam memaksimalkan perekonomian keluarga dan daerahnya. Perkembangan teknologi informasi yang luar biasa saat ini, memanfaatkan aplikasi dan teknologi informasi adalah suatu keharusan untuk dapat mempermudah mereka memasarkan barang-barang yang memang sudah dibuat menjadi produk asli dari Provinsi Banten,â€papar Wagub
Lebih lanjut, Wagub memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Sitti Maani Nina atas diluncurkannya teknologi ini.  Wagub berharap hal ini dapat melecut keinginan para perempuan Provinsi Banten untuk dapat berpartisipasi  dalam penguatan petumbuhan perekonomian Banten melalui Usaha Kecil Menengah UKM)-nya.
“Bagaimana kesetaraan gender ini harus bisa terlaksana dan terealisasi dengan baik, karena Pemerintah Provinsi Banten memberikan ruang seluas-luasnya kepada seluruh perempuan Banten untuk dapat bersama-sama memberikan kontribusi positif pada pembangunan Banten yang ada pada saat ini,â€jelasnya
Wagub mengungkapkan, konteks tantangan dan rintangan yang dialami Provinsi Banten cukup luar biasa. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran terbuka di Provinsi Banten. Dengan adanya pemberdayaan perempuan, Wagub berharap dapat menguatkan para perempuan Banten untuk ikut andil dalam pembangunan perekonomian melalui hasil indrustri rumahannya sebagai upaya meminimalisasi tantangan dan rintangan yang dihadapi tersebut.
Wagub menilai, pemberdayaan ini merupakan langkah sinergis dan strategis yang dapat dikuatkan dengan kerjasama BUMD penunjang, salah satunya JAMKRIDA sebagai penjamin dalam memberikan bantuan untuk penguatan modal kelompok kerja atau para perempuan yang ingin berkontribusi untuk memaksimalkan kretifitasnya melalui indrustri rumahan.
“Saya harap nanti kedepannya jangan hanya kota Serang saja, tetapi harus melibatkan dari delapan Kabupaten/Kota Se-Provinsi banten,†tegas Wagub
Sementara, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina mengatakan pemberdayaan perempuan dapat lebih ditingkatkan salah satunya melalui pengembangan sektor indrustri rumahan secara berkelanjutan, melalui teknologi informasi aplikasi SIJELITA. Aplikasi ini  merupakan program strategis ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Gelar hasil indrustri rumahan ini diharapkan dapat menjadikan perempuan Banten menjadi perempuan yang produktif, inovatif maju dan mandiri,†ujar Sitti(**)