Putraindonews.com – Jakarta | Praktisi Kesehatan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Andi Khomeini Takdir menuturkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia berpotensi memiliki penyakit diabetes melitus.
“Orang Indonesia hampir semuanya berpotensi (memiliki diabetes). Kita semua berpotensi, terutama di Indonesia makanan manis merajalela di mana-mana,” katanya dalam acara gelar wicara terkait diabetes, yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (13/9/23).
Pria yang akrab disapa Dokter Koko itu mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merekomendasikan batasan konsumsi gula harian dengan tidak lebih dari 50 gram/hari.
Namun menurutnya, masih terdapat sejumlah kalangan masyarakat yang mengonsumsi gula melebihi batas yang dianjurkan oleh Kemenkes.
“Dari situ lah, mengapa banyak masyarakat Indonesia yang berpotensi memiliki penyakit diabetes,” ujarnya.
Hal tersebut, kata Dokter Koko, diperburuk dengan kebiasaan olahraga rutin yang tidak dilakukan oleh semua orang, serta kecanggihan teknologi yang menyebabkan beberapa kalangan menjadi malas bergerak.
Selain itu, sambungnya, juga ditambah dengan penyakit diabetes bawaan genetik yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes.
Kebiasaan makan yang kurang baik, kata dia, juga berpengaruh dalam peningkatan potensi penyakit diabetes di Indonesia.
“Di Indonesia, sebagian orang merasa belum makan kalau bukan nasi, akhirnya makan nasi, lauk mie, dan kerupuk. Jadi serba karbo gula. Mulai dari gula kompleks pada nasi, mi, dan diperparah dengan minum teh manis,” ucapnya. Red/HS