Menko Polhukam Bahas Kelanjutan Kerjasama KF-X/IF-X Dengan Korea Selatan

 

PUTRAINDONEWS.COM

JAKARTA | Kamis 7 Maret 2019. Menko Polhukam Dr. Wiranto selaku Ketua Tim Indonesia telah mengadakan pembicaraan penting dengan Menteri Pertahanan Nasional Korea Mr. Jeong Kyeong-Doo di Kantor Kementerian Pertahanan Nasional Korea di Seoul rabu 6/03/2019 kemarin, dalam rangka pertemuan tingkat tinggi (high-level meeting). Pertemuan tersebut membahas mengenai agenda kelanjutan program  kerja sama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X.

Wiranto juga mengatakan bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan September tahun lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo telah memutuskan untuk melanjutkan program kerja sama pengembangan jet tempur KF-X/IF-X.  Keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan hubungan strategis (strategic partnership) antara Indonesia dan Korea Selatan yang selama ini sudah berjalan dengan baik dan semakin erat.  Walaupun saat ini pemerintah Indonesia sedang fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara yang merupakan aspek vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan, namun pemerintah menganggap kerja sama pengembangan jet tempur KF-X/IF-X bersama Korea Selatan ini sangat penting untuk kemajuan teknologi dan pertahanan negara.

BACA JUGA :   Buka Puasa Bersama Wartawan, Pj Gubernur Sumut Apresiasi Kontribusi Wartawan Sukseskan Pemilu 2024

Kerja sama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X dengan Korea Selatan merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM lndonesia untuk menguasai teknologi kedirgantaraan generasi 4,5 yang sejalan dengan roadmap Revolusi lndustri 4.0 yang diluncurkan Presiden. Posisi kemampuan engineer lndonesia saat ini dalam penguasaan teknologi pesawat tempur jet masih belum memadai sehingga diperlukan loncatan yang signifikan dalam peningkatannya, kata Wiranto.

BACA JUGA :   Ketika Semangat Melawan Corona Dijalani Bersama

Wiranto berharap proses kerja sama pengembangan KF-X/IF-X yang sedang dilaksanakan di Seoul ini dapat mencapai kesepakatan yang akan membawa dampak positif terhadap penguasaan teknologi industri dirgantara nasional, serta memperkuat potensi pertahanan negara. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!