Putraindonews.com – Semarang | Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi beberapa SPBU untuk memeriksa kesiapan serta ketersediaan BBM di jalur mudik wilayah Jawa Tengah.
“Kita melihat Pertamina menyediakan stok BBM di beberapa titik SPBU dalam keadaan cukup dan pengaturannya pun baik. Selain itu, keterampilan operator SPBU juga baik sehingga pemudik yang ingin mengisi BBM tidak menunggu lama,” ujar Arifin saat di SPBU Rest Area KM 456, Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4).
Dalam mengantisipasi mudik lebaran, Pertamina menyiapkan SPBU Modular ataupun Kios BBM guna mengurai antrian kendaraan.
Melalui upaya Pertamina tersebut, Arifin meyakini bahwa Pertamina sudah siap dalam merencanakan penyediaan BBM di masa libur lebaran tahun ini.
“Pertamina siap! Insyaallah siap, kita upayakan dari sisi hulunya aman sehingga suplai ke hilirnya bisa terjamin. Jika puncak arus mudiknya bisa tertangani dengan baik, Insyaallah, bisa kita tangani bersama,” ungkap Arifin.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ganjar menyampaikan terima kasih atas ketersediaan BBM di wilayahnya tercukupi.
“Terima kasih Pertamina sudah meninjau di Jawa Tengah, dari sisi ketersediaannya cukup, dari sisi kecepatannya (pengisiannya) juga cukup karena kita butuh pelayanan yang super cepat agar tidak menjadi bagian dari kemacetan saat puncak arus mudik lebaran,” ujar Ganjar.
Nicke mengatakan bahwa wilayah Jawa Tengah mendapat perhatian khusus. Menurut Nicke, melihat data historis, pemudik Jawa Tengah merupakan yang tertinggi. “Untuk Itu, Pertamina pastikan ketersediaan BBM-nya,” ucap Nicke.
Pada kesempatan itu, Nicke menyampaikan upaya yang dilakukan pertamina dalam menjamin ketersediaan stok BBM di masa arus mudik.
“Upaya untuk mengurai kemacetan atau antrian di SPBU, Pertamina menambahkan SPBU Modular yang sifatnya sementara. Selain itu, ada motoris yang akan mengirimkan BBM dalam kemasan. Hal itu untuk mengantisipasi jika ada kendaraan pemudik yang kehabisan BBM di tengah perjalanan, tinggal telepon 135 lalu share location, nanti Motoris kami akan datang mengisi BBM,” jelas Nicke.
Tahun ini, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan pada hampir semua jenis produk khususnya mengantisipasi masa puncak yang diprediksi akan terjadi pada 1 April – 9 Mei 2023. Pertamina memproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan LPG sebesar 3%, BBM jenis Gasoline 10,3 % dan Avtur sebesar 7,35. Adapun BBM jenis Gasoil diperkirakan menurun 8,7% dari kondisi normal.
Antisipasi juga dilakukan dengan menyiapkan fasilitas tambahan yang meningkat dibandingkan dengan tahun 2022. Selain menyediakan 402 motoris, Pertamina meningkatkan jumlah SPBU Siaga yang melayani 24 jam dari 1.370 SPBU menjadi 1.505 SPBU, Agen LPG Siaga dari 4.239 agen menjadi 5.471 agen.
Untuk wilayah yang belum ada SPBU, Pertamina memasang unit tambahan yakni Kiosk Pertamina Siaga seperti Pertashop yang sebelumnya hanya 37 titik menjadi 44 titik. Untuk menyiapkan cadangan suplai BBM, Pertamina juga menyiapkan Mobil Tangki Stand By dari 144 unit naik menjadi 201 unit. Red/HS