MPLS Ramah di SDN Borong Makassar, Perlu Kerjasama Orangtua Wujudkan 8 Profil Kelulusan

Putraindonews.com, Sulsel – Imbauan Pemerintah Kota Makassar agar ayah/wali mengantar anak ke sekolah di hari pertama, tampaknya berjalan baik. Di SD Negeri Borong, Makassar, misalnya. Para ayah terlihat menemani anaknya saat akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah, Senin, 14 Juli 2025.

“Bapak-bapak yang antar anaknya saat akan ikut upacara bendera. Lalu ada yang melanjutkan aktivitas, karena akan ke tempat kerja. Tinggal ibu-ibu yang menemani anaknya,” jelas M Amin Syam, S.Pd, Gr, Plt Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, di sekolahnya Jalan Borong Raya No 8.

Jalan di depan sekolah yang berada di Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala itu, di hari pertama masuk setelah libur panjang, dipenuhi kendaraan roda dua. Rerata mereka merupakan pengantar anak kelas 1, yang hari itu merupakan hari pertama mengikuti MPLS.

Pembukaan MPLS di sekolah ini, dilakukan bersamaan dengan SD Inpres Borong, yang memang berada satu kompleks sekolah.

Setelah itu, anak-anak masuk ke kelasnya dan diajak menyanyikan lagu-lagu nasional, sebagai bentuk pendidikan karakter.

BACA JUGA :   Soal Kerusuhan di Wamena, Presiden Jokowi Minta Aparat Jangan Emosi

M Amin Syam dalam sambutannya, mengajak orangtua bekerjasama dan berkolaborasi dengan sekolah. Terutama dalam mewujudkan Profil Lulusan 8 Dimensi yang ditetapkan Kemendikdasmen RI.

Konsep ini bertujuan untuk membentuk lulusan yang holistik dan berkarakter. Karakter yang diharapkan itu, kata Pak Amin, mencakup aspek spiritual, sosial, intelektual, personal, dan fisik.

“Ada 8 dimensi yang mesti dipenuhi, yakni keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi,” papar M Amin Syam.

Imbauan Pemkot Makassar terkait ayah mengantar anak ke sekolah itu, ditandatangani Sekda Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda. Guna menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN tentang Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah.

Mendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji, mengungkapkan anak-anak sekarang lebih banyak berkomunikasi dengan ibunya. Ini menunjukkan bahwa peran ayah semakin terpinggirkan dalam kehidupan keluarga.

Berdasarkan data UNICEF, absennya peran ayah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perceraian, kematian, dan pekerjaan yang menuntut ayah terpaksa jauh dari rumah.

Karena itu, kata Wihaji, pihaknya meluncurkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

BACA JUGA :   Menkes, 99% Kasus Omicron Gejalanya Ringan dan Tanpa Gejala

Harapannya, gerakan ini dapat mengatasi fenomena generasi stroberi. Yakni sebutan bagi generasi muda yang tampak manis tapi rapuh dan mudah runtuh saat menghadapi tekanan.

Untuk tahun ajaran 2025/2026, SD Negeri Borong menerima siswa baru sebanyak 56 murid atau 2 rombel (rombongan belajar) masing-masing 28 murid.

Ketua Panitia SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) SD Negeri Borong, Syahrina, S.Pd, M.Pd, mengatakan jumlah itu terdiri dari jalur domisili sebanyak 44 murid dan non domisili 12 murid.

Sebagai Panitia SPMB, Bu Rina melayani pendaftaran murid-murid baru itu bersama Bu Helda dan Pak Alfian. Ini merupakan pengalaman keduanya menjadi panitia penerimaan murid baru.

Bu Rina juga merupakan Ketua Panitia MPLS.

Selama MPLS orangtua siswa terlihat antusias. Bu Rahmawati, orangtua dari Aqila Putri Azzahrah, dan Bu Marliana, orangtua dari Algaizan, mengaku senang anaknya masuk SD Negeri Borong.

Karena selain dekat dari rumahnya, juga karena sesuai harapan mereka, anaknya dapat bersekolah di SD Negeri Borong. Red/RT

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!