Gedung SMP Negeri 1 Sanana, yang dibangun sejak 2014 lalu hingga saat ini belum bisa difungsikan pihak sekolah
Putraindonews.com. Kota Ternate – Pembangunan Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang berlantai II (dua) tersebut belum dinikmati Siswa/i tersebut, pembangunan dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kepsul sebanyak Rp. 7 M. Tahun 2013 di anggarkan Rp. 5 M. dan Tahun 2015 di anggarkan Rp. 2 M. hingga kini belum selesai.
Hal ini diakui direktur PT. Sinar Agape Indah (SAI), Milik Bupati Kepsul yang sudah mengalihkan nama pemilik kepada, saudara Hendra, ia menyapaikan bahwa terkendala dalam pembangunan SMP N 1 Sanana tersebut, “Pihak persuhanan (PT. SAI) sudah melakukan pekerjaan akan tatapi Pemda Kepsul belum memberikan dananya”, Ungkap Hendra, Jumat (10/02) Sore Tadi.
Kata Hendra, Penghambat pekerjaan bangunan SMP berlantai II tersebut berada pada Dinas pekerjaan umum (PU) Kepsul, “Wartawan tanya saja ke Dinas PU karena mereka tidak mencairkan anggaran untuk kita bisa melanjutkan pekerjaan gedung SMP hingga selesai, Pemda Kepsul masih berutang kepada kami, ungkapnya.
Lanjutnya, “menyangkut Auditor BPK RI Perwakilan Malut kemarin datangi gedung berlantai II tersebut, akan tetapi tidak di Audit karena tidak ada temuan atau kekurangan volume dalam pembangunan gedung berlantai II ini”, ungkap Hendra.
Hal ini bebeda pendapat dengan Inspektorat Kepsul “benar, proyek pembangunan gedung lantai II SMP Negeri 1 Sanana itu milik Pak Bupati Cuma kami tidak tau kenapa tidak termuat dalam LHP BPK mungkin BPK RI Perwakilan Malut belum audit atau ada hal lain yang kami sendiripun tidak mengetahuinya,” kata sejumlah sataf Inspektorat yang meminta namanya tidak ditayang saat ditemui media purna polri di ruang kerja kapala Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sula, Selasa (31/1/2017).
Pantauan media ini, pembangunan gedung berlantai II yang sudah menghabiskan APBD Rp. 7 M. tersebut sampai saat belum selesai dan masih dalam pembangunan seperti biasa, maka hal ini sudah seharusnya BPK RI Perwakilan Malut mengaudit karena terkesan sudah menghabiskan anggaran yang bagitu2 banyak. *(Sul)*