Pemkab Sumbawa Barat Ungkap Penyebab Stunting di Wilayahnya

Putraindonews.com – Jakarta | Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan makanan cepat saji menjadi salah satu penyebab stunting di Sumbawa Barat.

“Ada juga anak stunting bukan karena miskin, tetapi orang tuanya yang punya gaya hidup susah dan tidak disesuaikan dengan anak, sering dikasih makanan yang cepat saji atau instan. Ini seringkali terjadi di daerah pertambangan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Sumbawa Barat Fud Syaifuddin dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/10/23).

Hal ini disampaikan Fud saat melakukan audiensi dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di Jakarta, Senin 16 Oktober 2023.

BACA JUGA :   KABUPATEN BANGKA JADI TUAN RUMAH DIALOG NASIONAL PENDIDIKAN

Untuk itu pihaknya memberikan modal bagi keluarga yang anaknya menderita stunting dan bantuan renovasi bagi yang tempat tinggalnya tidak layak huni. Selain itu juga telah membuat lomba inovasi di desa dan kelurahan untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Pihaknya telah bekerja sama dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk beasiswa bagi anak stunting berprestasi yang dapat diambil saat menginjak masa SMA.

Fud juga melaporkan prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa Barat yang turun dari 8,7 persen sekarang menjadi 7,6 persen berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).

BACA JUGA :   MENDAPAT ANUGERAH MENDALI EMAS HPN 2021 DARI DEWAN PERS, Doni Monardo Sebut “Medali Emas Pentahelix”

“Kalau dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kami di tahun 2022 itu 13,9 persen dan untuk Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 kami terus berupaya untuk di angka 10 persen,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi Sumbawa Barat yang angka stuntingnya di bawah target pemerintah yakni di bawah 14 persen pada 2024. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!