Pengamat UI Beberkan Sejumlah Tantangan Pasca Perombakan Kabinet

Putraindonews.com – Depok | Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono membeberkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi Pemerintah spasca Presiden Joko Widodo melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju dan mengangkat kepala staf TNI Angkatan Darat (kasad) baru.

“Reshuffle kabinet ini tampaknya mencerminkan usaha Presiden Joko Widodo untuk mengonsolidasikan otoritasnya, dengan mengangkat figur-figur yang memiliki loyalitas kuat kepadanya tanpa harus membagi loyalitas kepada partai politik tertentu,” kata Vishnu Juwono di Depok, Jawa Barat, Kamis (26/10/23).

Pada Rabu (25/10), Jokowi mengangkat kembali Andi Amran Sulaiman sebagai menteri pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo karena tersangkut kasus dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian.

BACA JUGA :   Dampak Banjir Dan Longsor Meluas di Bengkulu: 10 Meninggal, 8 Hilang dan 12.000 Mengungsi

Kemudian, Jokowi juga melantik Letjen TNI Agus Subiyanto dari posisi wakil kasad menjadi kasad.

Menurut Vishnu, langkah Jokowi itu menjadi penting mengingat Pemilu 2024 sebentar lagi memasuki masa kampanye.

Putra sulung Jokowi yang juga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pun ikut bertarung sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.

Upaya Jokowi dalam perombakan terbaru kabinet itu juga menjadi lebih mendesak dengan situasi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, figur yang cukup berpengaruh di kabinet Jokowi, saat ini sedang sakit dan tidak aktif dalam kabinet selama lebih dari dua pekan.

BACA JUGA :   Air terjun Tadei Sairo, Potensi Penggerak Ekonomi Desa Bera Dolu

Amran Sulaiman, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai mentan di periode pertama pemerintahan Jokowi, diharapkan dapat segera menyesuaikan diri dengan posisi barunya.

Vishnu menjelaskan tantangan terbesar yang dihadapi Amran adalah mendorong pemerintah terwujudnya swasembada pangan secara menyeluruh melalui pertanian.

Namun, Vishnu menilai Amran juga akan menghadapi kritik, terutama dari aktivis lingkungan terkait proyek pemerintah Food Estate yang dianggap merusak lingkungan. Red/HS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!