Perayaan Ritual Pasola Wanukaka Berakhir Ricuh, Bupati Sumba Barat Janji Fasilitasi

***

Putraindonews.com – Sumba Barat | Perayaan ritual Pasola Wanukaka di Sumba berakhir ricuh.

Acara bentuk penghormatan kepada leluhur paling ditunggu masyarakat Sumba ini banyak mengundang wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara.

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, yang hadir langsung di acara itu, Senin (13/3) mengaku terhibur kendati berujung gaduh.

Pihaknya berjanji akan memberikan dukungan ke depan demi kelancaran dan keamanan.

“Ke depannya daerah akan membantu para prajurit yang bertarung di lapangan dalam bentuk memberikan kuda sebagai fasilitas pendukung dalam berjalannya Pasola,” kata Yohanis kepada Putraindonews, Senin (13/3).

Yohanis mengatakan perlu untuk melestarikan budaya yang sudah dititipkan leluhur.

BACA JUGA :   Cegah Kecelakaan Konstruksi, Kementerian PUPR Tingkatkan Jumlah Ahli K3 Konstruksi

“Untuk itu, kami bekerja sama dengan seluruh Kepala Desa di Wanukaka, Kecamatan, Rato-rato Adat dan Tokoh Masyarakat agar pasola berjalan baik tanpa ada kegaduhan,” ujarnya.

Di samping itu, dia menambahkan, ke depannya bisa saja wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi datang untuk menikmati.

“Karena kita tidak pernah menjaga nilai-nilai kesakralan budaya, tentu ke depannya ada upaya lain agar Pasola benar-benar berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Kadis Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Charles Hermana Weru mengatakan bahwa dampak positif bagi daerah di balik hajatan warga tersebut sangat terasa.

BACA JUGA :   Dirjen AHU Kemenkumham Tinjau Cagar Budaya Wees en Boedelkamer "Weeskamer"

“Di antaranya dengan masuknya wisatawan tentuk menambah pendapatan daerah, di sisi lain berdampak positif juga bagi pelaku UMKM di sekitar lapangan Pasola,” imbuh dia.

Soal kegaduhan yang terjadi, dia menyebut hal itu sudah sering karena fasilitas seperti tribun keliling tidak mendukung.

“Tambah lagi rendahnya penanaman nilai budaya kepada masyarakat. Penanaman nilai budaya sejak dini itu perlu, memang tidak instan tapi jika ada kerjsama dari semua pihak saya yakin sumba barat pasti bisa,” ucap Charles.

Charles berharap dukungan dari provinsi maupun pusat dalam mengembangkan infrastruktur budaya yang ada untuk mengantisipasi terjadinya kegaduhan. Red/HS

***

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!