Putraindonews.com – Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC mendampingi Kepala Badan Nasional Pengelola Bencana (BNPB), Letnan Jendral TNI Suharyanto, S.Sos, M.Si meninjau langsung lokasi pengungsian dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki- laki, Selasa (30/1/24).
Peninjauan dan penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di beberapa titik mulai dari lokasi pengungsian di Desa Konga, dilanjutkan peninjauan ke pos pemantauan aktifitas erupsi gunung Lewotobi laki laki dan lokasi pengungsian di kecamatan Wulanggitang.
Kepala BNPB, Letnan Jendral TNI Suharyanto, dalam arahan singkatnya kepada masyarakat pengungsian menyampaikan tujuan dari peninjauan ini yaitu melihat langsung sejauh mana penanganan bagi masyarakat pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki-laki serta mengecek langsung kondisi di lapangan.
“Saya bersama Bapak Pj. Gubernur beserta rombongan datang kesini untuk melihat langsung sejauh mana penanganan bagi masyarakat pengungsi terdampak erupsi ini, dan mudah mudahan ini bisa segera dilalui,” ujar Letjen Suharyanto.
“Kami juga membawa macam – macam bantuan untuk memenuhi seluruh kebutuhan Bapak dan Ibu masyarakat terdampak erupsi gunung lewatobi laki laki dan yang masih kurang kita akan berusaha untuk melengkapinya,” tambahnya.
Menurutnya aktivitas erupsi Gunung Lewatobi mulai berangsur menurun dari hari ke hari sehingga diharapkan bisa segera selesai erupsinya dan masyarakat terdampak bisa kembali ke rumah dan melaksanakan aktifitas kembali seperti sedia kala.
“kita bersyukur per hari ini yang tadi statusnya awas menurun menjadi siaga, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa turun kembali normal dan Bapak Ibu sekalian bisa kembali beraktivitas. Untuk itu saya tetap menghimbau bagi masyarakat terdampak untuk tetap jaga disiplin, jangan ada yg kembali ke rumah dulu sehingga semua bisa aman dan jika sudah menurun baru Bapak dan Ibu masyarakat sekalian bisa kembali beraktivitas,” himbaunya.
Sedangkan Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Pusat melalui Kepala BNPB yang hadir langsung di lokasi bencana.
“Pertama-tama kami atas nama Pemerintah Provinsi NTT dan masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobu Laki-laki mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan juga ucapan terima kasih atas perhatian pemerintah yang begitu tinggi, dikarenakan Bapak Presiden menyampaikan salam melalui Kepala BNPB dengan membawa bantuan untuk kebutuhan kita semua khususnya para pengungsi yang ada disini dan beliau menjamin kalo ada yang kurang silahkan untuk disampaikan lagi,” ujarnya.
“Pemerintah siap membantu, yang penting kita semua disiplin. Tadi sudah disampaikan walaupun statusnya sudah turun tetapi dimohon untuk tetap disiplin dan waspada serta tidak boleh kembali ke rumah sampai statusnya kembali normal,” tambah Ayodhia.
Pj. Gubernur juga menghimbau untuk tetap menjaga kesehatan selama kondisi pasca erupsi.
“Perhatikan kesehatan masing-masing dan juga saling memperhatikan di tempat pengungsian dan kita berdoa semoga semua kondisi ini cepat berlalu, cepat kembali seperti sedia kala, agar kita dapat kembali beraktivitas normal lagi dan Tuhan memberkati kita semua,” himbau Pj. Gubernur.
Salah satu warga pengungsian terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, bapak Oce Witin juga menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB juga seluruh instansi pemerintah yang telah memberikan perhatian melalui bantuan-bantuan selama ini.
“Tentunya limpah terima kasih kepada Tuhan, karena melalui tangan-tangan Tuhan yang baik, yakni melalui Bapak-Bapak sekalian yang boleh datang melihat kami secara langsung dan memberikan bantuan kepada kami, harapan kami kiranya erupsi dapat berlalu dan kami semua dapat kembali ke rumah dan melakukan aktivitas kami semua seperti biasa,” harap Oce.
Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki – laki
Usai melaksanakan peninjauan menyerahkan bantuan kepada para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi, dilanjutkan dengan pelaksanaan rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki – laki bertempat di aula kantor Bupati Flores Timur (30/01) siang harinya.
Pj. Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi menyampaikan gambaran umum terkait dengan bencana erupsi Gunung Lewotobi laki-laki.
“Gunung Lewotobi mulai bereaksi dari bulan Desember yang lalu dari awalnya mulai mengeluarkan dan melontarkan debu dan puncak erupsinya pada 1 Januari 2024 sehingga membuat masyarakat harus mengungsi hingga saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi hingga aparat TNI dan Polri yang selalu sigap dan siap membantu langsung di lapangan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mulai dari Kementerian Kesehatan untuk penanganan kesehatan juga Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, BNPB, Pemerintah Provinsi NTT, anggota TNI dan Polri serta seluruh pihak mulai dari individual, yayasan, organisasi, lembaga keagamaan, organisasi pemuda, desa dan kecamatan semuanya yang turut membantu,” lanjut Doris Rihi.
“Sehingga kami melaluinya diawal tahun dengan penuh keterbatasan tetapi dengan doa dan kebersamaan dalam berjalan nya waktu kami dapat melaluinya hingga saat ini dengan baik itu semua karena perhatian dan bantuan dari seluruh pihak,” pungkas Pj. Bupati Flotim.
Pj.Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake dalam sambutannya menjelaskan, “terkait dengan erupsi Gunung Lewotobi laki laki kronologinya dimulai 23 Desember 2023 terjadi letusan asap dan abu vulkanik dan selanjutnya terjadi gemuruh besar ditanggal 31 Desember 2023 yang mana ini juga berdampak bagi masyarakat disekitar Gunung Lewotobi” ujarnya.
“Hingga saat ini jumlah pengungsi sebanyak 6.269 orang sehingga ini terus dipantau, dan hingga tadi kita dapat meninjau langsung kondisi pengungsian dan juga tadi kita dapat melihat lebih dekat dengan mengelilingi Gunung Lewotobi laki – laki khususnya aliran lahar yang berpengaruh dan berdampak pada desa terdekat,” tambahnya.
“Selain itu juga sudah dilakukan pelayanan terhadap masyarakat dengan mendirikan pos kesehatan, dapur umum dan juga tenda – tenda pengungsian tang sangat bermanfaat bagi masyarakat terkena dampak erupsi gunung Lewotobi laki-laki,” tambah Ayodhia.
Sehingga atas nama pemerintah provinsi NTT dan masyarakat Flores Timur khususnya mengucapkan terima kasih dan juga apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat yang telah berkenan memberikan bantuan yang optimal sehingga masyarakat yang terdampak pun terus mendapat perhatian dari pemerintah.
“Tadi kita melihat wajah-wajah optimis dari para pengungsi yang ada karena mereka juga mendapatkan perhatian terus dari pemerintah yang turun tangan langsung membantu kesulitan yang mereka hadapi sehingga kita terus berharap agar erupsi ini terus menurun dan dapat kembali normal agar masyarakat kembali melaksanakan aktifitas seperti biasa,” ungkap Pj. Gubernur NTT.
Kepala BPBD, Letnan Jendral TNI Suharyanto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan dalam penyaluran bantuan kepada pengungsi terdampak harus tepat sasaran dengan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pengungsi terdampak bencana tersebut.
“Untuk tadi yang terdampak pengungsi itu yang telah kita lihat yaitu mereka yang telah meninggalkan rumahnya karena berjarak hanya 4 kilometer dari Gunung Lewotobi, sehingga itu yang menjadi prioritas kita, kebutuhan para pengungsi tersebut harus lebih diperhatikan, dan harus tepat sasaran,” pungkas Suharyanto.
Lebih lanjut, menurutnya berkaca dari bencana erupsi ini kita dapat belajar untuk merumuskan apabila dikemudian hari terjadi bencana, dapat kita perhitungkan dan kalkulasi secara seksama lagi terkait dengan kebutuhan, dan juga kita dapat membentuk tim untuk study banding untuk apa kira kira yang harus dilakukan.
“Sehingga sudah bisa mengetahui rute evakuasinya, menentukan titik evakuasinya dan jalan larinya ke bagian mana hingga pengungsian hewan ternak juga sudah bisa ditentukan,” lanjut kepala BPBD.
Turut hadir Plh. Deputi ll Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sorni Paskah Daeli, Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, komandan KOREM Kolonel Infantri Febriel Buyung Sikumbang, unsur Forkopimda Prov. NTT, unsur Forkopimda Kab. Flores timur, dan Kadis Sosial NTT, Yosef Rasi, kepala pelaksana BPBD Prov. NTT, Ambrosius Kodo.
Untuk diketahui bersama bantuan yang diberian berupa dana siap pakai senilai Rp. 250.000.000 dan Makanan siap sajih 3000 pouch, tenda pengunsiaan 10 set, tenda keluarga 15 set, felbet 500 unit, genset 5 unit, light tower 10 unit, sembako 3000 paket, hygenekit 300 paket, kasur lipat 300 buah matras 300 lembar, slimut 300 lembar, biskuit protein 1000 paket, susu bayi 300 paket bubur bayi, 300 pakaian mata 500 paket, air mineral 300 dos, sabun cair 300botol. Red/Nov