Putraindonews.com – Jakarta | PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak perusahaan Jepang, Mitsubishi dan Toyo untuk mengembangkan amonia biru dan hijau.
Tujuan kerja sama tersebut untuk menargetkan pengurangan emisi karbon pada 2030 sebesar 4,8 juta ton CO2 dan 20 juta ton CO2 tahun 2060.
“Kami melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak dalam pengembangan ammonia biru dan hijau yang salah satunya dengan perusahaan dari Jepang,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangan di Jakarta, Kamis (13/4).
Dikatakan, perusahaan membangun pabrik ammonia di Lhokseumae, Aceh, dan target berikutnya adalah membangun pabrik di Bontang. Amonia adalah senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen.
Executive Officer/Division Director of Solution Business Toyo Engineering Corp, Eiji Sakata mengatakan, pihaknya siap membantu Pupuk Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih.
Hal itu tercermin melalui kerjasama PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Toyo Engineering Corp, yang sepakat untuk melakukan kajian bersama pembangunan pabrik Green Ammonia di Indonesia. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) tentang Joint Development Pupuk Iskandar Muda (PIM) 2 Hybrid Green Ammonia.
“Indonesia memiliki titik kuat untuk masuk ke bisnis pemasok amonia. Jadi sekarang saatnya transfer menjadi perusahaan energi berkelanjutan untuk seluruh perusahaan grup Indonesia,” ujarnya. Red