Rangkul Residen Narkotika, Kementerian PANRB Gelar Bakti Sosial di Balai Rehabilitasi

PUTRAINDONEWS.COM

BOGOR – JABAR | 20 Maret 2019.  Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar kegiatan bakti sosial di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kabupaten Bogor, Selasa (19/03). Pada kesempatan tersebut Ketua DWP Kementerian PANRB Ny. Endang Atmaji menyampaikan bahwa tujuan utama dari baksos adalah sebagai wujud memberikan kasih sayang dan perhatian bagi para pengguna narkotika atau residen narkotika.

“Ide awal bakti sosial di balai rehabilitasi ini karena support dan dukungan Pembina DWP Kementerian PANRB Ny. Mulyani Syafruddin yang pernah bertugas di BNN. Beliau bilang jika anak-anak residen narkotika butuh kasih sayang, butuh kita untuk bangkit untuk menata masa depan lebih baik lagi, oleh karena itu kita di sini untuk memberi dukungan dan support untuk para residen narkotika,” ujarnya.

Menurutnya para residen narkotika perlu diberi perhatian sehingga mereka tidak merasa sendiri dan berdampak pada penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Jika orang-orang peduli dengan para residen yang merupakan korban dari obat obatan terlarang, maka diperlukan sebuah dorongan semangat bagi para residen untuk menyongsong masa depan. Terlebih tidak sedikit residen yang masuk dalam masa produktif yang membutuhkan sebuah bimbingan.

Endang menyampaikan bahwa DWP Kementerian PANRB memberi bantuan bagi para residen berupa satu set alat musik, angklung, serta alat-alat olahraga. Ia menilai jika bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi residen, mengingat para residen perlu menggali potensi, minat serta berkreasi, agar saat keluar dari balai rehabilitasi dapat menggapai cita-cita dan keinginan. Diharapkan melalui baksos dapat memberi motivasi bagi para residen bahwa masih ada yang peduli dengan keberadaannya.

BACA JUGA :   Ketua PKC PMII Sulawesi Selatan, Chaliq di Pecat Oleh 30 Orang Pengurus Harian

Sementara itu, Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Mohammad Ali Azhar menyampaikan rasa terima kasih bahwa kegiatan baksos yang dilaksanakan DWP Kementerian PANRB sangat positif serta sebagai wujud support bagi residen yang tengah menjalani rehabilitasi. Menurutnya bantuan yang diberikan sangat bermanfaat untuk menunjang aktifitas para residen untuk berekspresi maupun berolahraga.

“Kami atas pimpinan Balai Rehabilitasi berterimakasih atas kegiatan baksos DWP Kementerian PANRB, karena hal ini sangat berarti bagi para residen sebagai sebuah support dan anggapan bahwa masih banyak yang perduli dengan mereka,” jelasnya.

Ia pun berharap kegiatan semacam baksos dapat rutin diselenggarakan dan tidak hanya dilakukan di balai rehabilitasi Lido Bogor, namun tempat rehabilitasi lainnya. Selain itu dirinya mengajak masyarakat lain untuk memberi perhatian bagi para residen yang tengah menjalani pengobatan agar dapat secepatnya kembali ke tengah-tengah keluarga.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa saat ini jumlah residen yang ada di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor berjumlah 240 orang. Untuk program penyembuhan yang dijalankan selama tiga bulan untuk anak dan remaja, serta 6 hingga 16 bulan untuk dewasa. Selama proses penyembuhan, para residen juga dibekali dengan berbagai keterampilan seperti memasak, membuat souvenir, dan lainnya. Diharapkan dengan berbagai pelatihan yang diberikan, dapat berguna bagi para residen di kemudian hari.

BACA JUGA :   Terima Perwakilan DPRD se Papua, Moeldoko: Pemerintah Dorong Pendekatan Yang Manusiawi

Selain kegiatan bakti sosial, para residen juga dihibur oleh pertunjukan angklung saung Mang Udjo dan mendapat pengetahuan ilmu agama dari Ustadz Maulana. Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Maulana memberi apresiasi terhadap upaya yang dilakukan Kementerian PANRB. Dijelaskan bahwa kegiatan baksos tersebut merupakan gagasan yang luar biasa, mengingat selama ini baksos dilakukan di kampung maupun di sekolahan.

Pemilihan balai rehabilitasi sebagai lokasi baksos dinilai tepat karema banyak orang yang perlu dibahagiakan, sebab selama ini orang yang terlibat jerat obat-obatan butuh kasih sayang dan perhatian yang lebih. Diharapkan kegiatan baksos dapat berjalan secara berkesinambungan serta menjadi pembelajaran bagi banyak pihak terutama residen.

“Antusiasmenya sangat tinggi, tidak terlihat mereka merasa capek atau bosan, mereka justru terlihat ceria dengan kegiatan yang dilakukan DWP Kementerian PANRB ini,” pungkasnya. (**)

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!