Putraindonews.com – Pekanbaru | DPRD Pekanbaru menggelar Paripurna Laporan Reses Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST, di dampingi wakil ketua lainnya, Senin (26/2/24).
Diketahui, Paripurna digelar pasca melaksanakan kegiatan Reses pada pertengahan bulan Januari lalu. Dalam Paripurna ini, semua juru bicara per Dapil membacakan aspirasi masyarakat, terbanyak mengeluh persoalan banjir, sampah dan pembangunan infrastruktur.
Termasuk juga masalah pendidikan, kesehatan dan pengurusan administrasi kependudukan serta lainnya.
Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan Reses Anggota DPRD Pekanbaru sengaja dilakukan pada awal tahun anggaran.
Hal tersebut dikarenakan adanya pelaksanaan Pemilu pada tanggal 14 Februari lalu serta menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Laporan pelaksanaan Reses Anggota DPRD Pekanbaru ini, diserahkan kepada Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution, agar nantinya bisa ditindaklanjuti oleh Pemko Pekanbaru.
Ketua DPRD Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mengatakan, meski pelaksanaan kegiatan Reses sempat dimajukan namun tetap berjalan aman dan lancar.
“Pelaksanaan Reses kita sih sebetulnya dilaksanakan sesuai jadwal, mau itu di bulan Januari atau di bulan Maret itu kan sesuai dengan kesepakatan Badan Musyawarah. InsyaAllah, Reses kita berjalan aman dan lancar,” paparnya.
“Seperti biasa, aspirasi yang paling banyak dikeluhkan warga terkait persoalan banjir, sampah dan infrastruktur. Bahkan keluhan mengenai masalah pendidikan, kesehatan dan pengurusan administrasi masih tetap disampaikan warga,” lanjutnya.
Sabarudi menambahkan, meski jumlah APBD Pekanbaru tahun 2024 naik dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 2,8 triliun.
Namun alokasi anggaran untuk biaya penanganan banjir, sampah dan infrastruktur tetap belum bisa maksimal.
Terlebih lagi, pada tahun ini Pemko Pekanbaru harus menyiapkan alokasi biaya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang jumlahnya mencapai Rp 76 miliar.
“Kita terus berupaya agar persoalan banjir, infrastruktur dan sampah bisa teratasi, namun lagi-lagi kondisi APBD Pekanbaru masih belum memungkinkan. Pasca pandemi Covid-19 tahun 2021 lalu, membuat APBD kita terus mengalami defisit,” urainya.
“Bahkan hutang tunda bayar setiap tahun selalu ada, jadi kita harus bersabar dulu sampai kondisi APBD kita kembali stabil,” sambungnya.
“Tahun ini kan ada Pilkada Kota Pekanbaru, nah anggaran kita juga ada yang dialihkan ke sana. Kalau nggak salah jumlahnya sekitar Rp 76 miliar,” jelas Sabarudi.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemko dan DPRD Pekanbaru agar persoalan banjir, sampah dan infrastruktur bisa diselesaikan.
Di antaranya dengan meminta bantuan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui sharing dana APBD Riau dan APBN tahun 2024. Red/JH